Beras Cokelat Lebih Sehat daripada Beras Putih, Benarkah Demikian? Simak Penjelasannya Berikut

By Dionysia Mayang Rintani, Senin, 15 Januari 2018 | 04:30 WIB
Beras Cokelat Lebih Sehat daripada Beras Putih, Benarkah Demikian? Simak Penjelasannya Berikut (Dionysia Mayang)

NOVA.id – Biasanya bahan makanan seperti pasta, beras, roti, hingga kentang yang berwarna cokelat dianggap lebih baik karena lebih minim proses serta mengandung lebih banyak gizi, serat, serta memiliki indeks glikemik (GI) rendah.

Namun, benarkah beras cokelat lebih sehat dibanding beras putih?

Simak faktanya berikut.

(Baca juga: Jelang Pernikahannya dengan Angel Lelga, Vicky Prasetyo Usung Konsep Pernikahan Seperti Ini!)

1. Nasi putih mengandung lebih sedikit gizi

Beras putih dibuat dari proses penyaringan yang menghilangkan kulit padi yang ada pada beras cokelat.

Dalam proses ini, ada banyak serat yang hilang, begitu juga dengan vitamin dan mineral.

Hasilnya, nasi cokelat memiliki kandungan serat dan magnesium empat kali lebih banyak dan manganese dua kali lebih banyak dibanding nasi putih.

Karena perbedaan kandungan serat, nasi putih memiliki indeks glikemik yang lebih tinggi dari nasi cokelat, sehingga bisa menaikan kadar gula lebih cepat.

Diet dengan makanan tinggi glikemik bisa berdampak pada kadar gula darah dan energi, serta meningkatkan risiko kenaikan berat badan, diabetes tipe 2 dan risiko kesehatan lainnya.

(Baca juga: Punya Pasangan yang Tampan dan Tajir Melintir, Nindy Ayunda Paling Suka Bahas Percakapan Romantis Bersama Suaminya!)

2. Beras cokelat mengandung anti-gizi

Kulit padi yang masih ada pada beras cokelat mengandung Phytates yang kadang juga disebut zat anti-gizi.

Kandungan tersebut dapat mengikat zinc, magnesium dan kalsium serta mencegah zat-zat tersebut diserap oleh tubuh.

Beberapa orang berargumen bahwa diet yang kaya biji-bijian mengandung Phytates yang tinggi.

Hal ini menjadi dasar pemikiran untuk tak menyertakan beras cokelat pada rencana makan pada Diet Paleo.

Meski begitu, pakar menyebutkan bahwa Phytates mampu melindungi dari penyakit kronis seperti jantung dan kanker.

Bagi orang-orang yang sehat, potensi efek negatif dari Phytates terhadap penyerapan mineral bisa diimbangi dengan kesehatan mereka.

(Baca juga: Ruben Onsu Punya Saingan nih, Oki Setiana Dewi dan Ria Ricis Makin Mantap Buka Usaha Ayam!)

3. Bisakah Phytates dihilangkan?

Kamu mungkin berpikir bahwa mencuci beras merah tersebut mampu menghilangkan kandungan Phytatesnya.

Namun sayangnya, hal itu tidak akan berhasil untuk beras cokelat karena kandungan Phytates di dalamnya sangat sedikit, enzim lah yang akan menghancurkan Phytates.

(Baca juga: Resmi Bercerai dengan Georgia Aisyah, Begini Keputusan Pengadilan, Aldi Taher Kecewa?)

4. Kesimpulannya?

Janganlah mudah menyimpulkan bahwa suatu makanan baik atau buruk.

Baik beras putih maupun cokelat pada hakikatnya tidak ada yang buruk, keduanya bisa dinikmati dalam porsi yang tepat bersamaan dengan diet yang seimbang.

Direkomendasikan untuk memilih makanan yang mengandung biji-bijian utuh sebagai panganan utama.

Pastikan diet yang kita lakukan kaya akan sumber vitamin dan mineral, serta mengkonsumsi bermacam buah dan sayuran.

Jika mengkonsumsi beras putih, selalu kombinasikan dengan sumber protein dan sejumlah lemak.

(Baca juga: Sop Buah, Menu Segar dan Menyehatkan yang Cocok Disantap di Siang Hari, Yuk Ikuti Resepnya)

Kombinasi ini akan membantu menekan kenaikan kadar gula darah.(*)

(Nabilla Tashandra/Kompas.com