Kenalan dengan Positive Parenting, Pola Asuh bagi Generasi Milenial

By Dok Grid, Selasa, 15 Mei 2018 | 17:00 WIB
Positive Parenting untuk generasi milenial. (monkeybusinessimages)

NOVA.id – Pastinya, sebagai orang tua ingin memberikan yang terbaik bagi anaknya. Tak hanya sebatas kebutuhan primer saja, tetapi juga dari pola asuh yang diterapkan.

Namun, lain dulu lain sekarang, begitu juga dengan pola asuh untuk si kecil. Menurut psikolog anak dan keluarga Ajeng Raviando, perbedaan pola asuh zaman dulu dengan zaman sekarang adalah jika zaman dulu lebih patuh, kini lebih “butuh tantangan”.

(Baca juga: Tak Sabar Miliki Anak Lagi, Ringgo Sampai Mendesak Sabai Morscheck)

Mungkin, sebagian besar anak pernah mendapat pendidikan otoriter, yakni serba kaku, aturan harus selalu dipenuhi oleh anak, tidak fleksibel, tak ada ruang untuk kreatifitas, dan banyak aturan.

Namun, kini anak diberi kebebasan oleh orang tua untuk mengembangkan kreatifitasnya. Ini bisa dilakukan dengan menerapkan positive parenting atau pola asuh positif.

“Pola asuh ini menekankan pasa sesuatu yang positif. Tidak ada kalimat negatif atau menyalahkan anak seperti ‘gitu saja enggak bisa’, atau ‘yang lain bisa kenapa kamu enggak bisa’, ” ujar Ajeng dalam acara Homework Rescue Creative Workshop yang digelar HP bersama Disney, di Jakarta, Jumat (11/5/2018).

Pola asuh ini tak hanya ‘dituntut’ untuk melihat sisi positif si anak saja, tetapi anak pun memiliki kesempatan untuk beropini atau memberikan pendapatnya.

Ada 10 cara untuk menerapkan positive parenting dan berikut penjelasannya.

(Baca juga: Sedang Diet? Begini Cara Mudah Membuat Salad Sayur untuk Sarapan )

1.  Menjadi model yang baik, mengajari dengan teladan

Jangan hanya sebatas teori, namun orang tua harus memberi contoh yang baik agar menjadi teladan bagi si kecil. Dengan begitu, diharapkan si kecil akan mengikuti hal positif yang diberikan orang tuanya.

2.  Mengenali perkembangan anak

Alih-alih menerapkan cara belajar yang orang tua dapatkan dulu, sekarang orang tua harus mengenali perkembangan si kecil karena setiap anak berbeda.

Ada yang menyukai musik, sehingga anak akan lebih fokus belajar dengan mendengarkan musik. Ada yang senang visual, sehingga anak akan lebih cepat mengerti ketika menonton tv.

(Baca juga: Ingin Kulit Bercahaya Bak Artis Korea? Cukup Makan 5 Jenis Buah Ini Saja)

3.  Meluangkan waktu berkualitas dengan rutin

Tak hanya orang tua yang sibuk, tetapi kini anak juga memiliki kesibukan sendiri. Yuk buat jadwal untuk meluangkan waktu bersama! Ini dimaksudkan agar orang tua dan si kecil semakin erat satu sama lain.

4.  Fokus pada tingkah laku positif, memberi dukungan dan menunjukkan penghargaan

Setiap yang dilakukan oleh si kecil, beri dukungan dan tunjukkan penghargaan padanya bahwa sebagai orang tua, kalian bangga.

Tak hanya itu, apabila si kecil sedang mengerjakan PR, coba dampingi dan beri semangat si anak untuk mengerjakan tugasnya sendiri. Ya, sebagai orang tua, harus tahan untuk tidak membantunya. Ini akan membuat si anak mandiri.

(Baca juga: Tak Perlu Bingung, Ini 5 Makanan Bergizi Bagi Pertumbuhan Anak)

5.  Memberi konsekuensi logis, bersikap tegas, disiplin, jelas dan konsisten

Misalnya, si kecil malas membuat PR, beritahu konsekuensi apa yang akan didapat jika ia tak mengerjakan PR. Namun, sebelum itu, orang tua harus memberi si anak waktu untuk beristirahat dulu sebelum mengerjakan pekerjaan rumah.

6.  Tanamkan nilai-nilai positif

Sebagai orang tua, penting untuk selalu menanamkan nilai positif kepada sang anak. Ya, ini akan membuat anak lebih percaya diri.

7.  Lakukan diskusi dan negosiasi

Tentu perbedaan pendapat antara orang tua dan anak pasti ada. Sehingga, lakukan diskusi bersama dan bernegosiasi agar masalah tidak berlarut.

(Baca juga: Ini 5 Gaya Klasik dan Elegan untuk si Rambut Pendek, Coba yuk! )

8.  Ciptakan komunikasi efektif

Misalnya anak sedang mengerjakan PR dan bisa banget lho, sebagai orang tua sharing pengalaman waktu zaman sekolah dulu. Sehingga anak akan berpikir bahwa orang tuanya pernah ada di posisinya. Ini juga akan membuat hubungan anak dan orang tua semakin dekat.

9.  Memberi ruang untuk tumbuh & ruang untuk salah

Tak perlu terlalu dikekang, berikan anak ruang untuk tumbuh agar ia belajar sendiri. Selain itu, jika anak melakukan kesalahan, ada baiknya untuk tidak dimarahi.

Ya, beri juga ruang untuk kesalahan agar si anak mengetahui kekurangannya dan orang tua juga dapat menghargai prosesnya.

10.  Memberi cinta tanpa syarat

Setiap orang pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, begitu juga dengan anak. Cintai mereka termasuk kekurangan mereka. Berikan dorongan, semangat, dan kasih sayang untuknya.

Ini bisa membuat potensinya berkembang dan menerima kekurangan yang dimiliki.

(Baca juga: Cara Pasangan Ini Merayakan 55 Tahun Ulang Tahun Pernikahan, Mesra!)

Coba terapkan positive parenting yuk Sahabat Nova! Ini tak hanya bagi yang sudah memiliki anak saja, lho! Tetapi juga untuk kamu yang mempunyai adik atau keponakan.