Kapan Usia Terbaik Anak Kita untuk Sunat? Inilah Jawabannya

By Dionysia Mayang Rintani, Selasa, 6 Februari 2018 | 12:48 WIB
Kapan Usia Terbaik Anak Kita untuk Sunat? Inilah Jawabannya (Dionysia Mayang)

NOVA.id – Sunat biasanya dilakukan bagi anak laki-laki yang akan memasuki masa remaja.

Di Indonesia sendiri, rata-rata anak baru disunat saat sudah duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) atau antara usia 6 sampai 12 tahun.

Namun, ada penjelasan medis yang mengungkapkan waktu tepat bagi si kecil untuk disunat, seperti yang dilansir dari laman Nakita.

(Baca juga: Ternyata Ini Pentingnya Kenalkan Learning Buddy pada Buah Hati)

Peneliti di Institute for Health Metrics and Evaluation, University of Washington, Seattle telah menganalisis data dari 1,4 juta anak laki-laki.

Hasilnya, anak laki-laki yang disunat sebelum mencapai usia 1 tahun berpotensi besar terhindar mengalami peristiwa yang merugikan.

Semakin tua usia sunat, semakin besar risiko yang akan dirasakan oleh si kecil.

(Baca juga: Ini Curhatan Gusti Rayhan, Pemeran Akew Dalam Film Dilan 1990 yang Tak Diakui Farhat Abbas Sebagai Anaknya)

“Ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang menemukan tingkat efek samping sunat pada anak-anak yang lebih tua jauh lebih tinggi dibanding pada bayi,” kata Dr. Charbel El Bcheraou, penulis dan profesor di institute tersebut, seperti dilansir Medicaldaily.

Efek samping yang dimaksudkan, jika mengacu pada WHO, termasuk rasa sakit, pendarahan yang berlebihan, pemotongan kulit yang berlebihan, kerusakan pada penis, sulit buang air kecil, jaringan parut atau cacat, pembengkakan berlebihan, dan infeksi. 

WHO sendiri mendorong orangtua agar segera menyunatkan anak lelakinya, dalam rangka mengurangi tingkat HIV.

(Baca juga: Jangan Keliru, Beda Bentuk Wajah Beda Cara Pakai Blush On, loh! Simak Caranya Ini)

Kabarnya, sunat bisa menurunkan risiko terjadinya HIV hingga 60%.

Beberapa dokter di Barat menganjurkan supaya sunat segera dilakukan tak lama setelah jabang bayi lahir, meski masih banyak orangtua yang menundanya.

“Orangtua memilih waktu sunat karena berbagai alasan, termasuk agama, sosial, budaya, atau manfaat kesehatan. Namun, melihat risiko yang meningkat hingga 10-20 kali, orangtua paling aman memilih waktu ketika berusia 1 tahun,” ujar El Bcheraou.

(Baca juga: Tomat Disebut Dapat Mencegah dan Mengatasi Kanker Lambung, Benarkah?)

Sunat, seperti disampaikan dr. Mahdian Nur Nasution, SpBS dari Rumah Sunatan, punya banyak sekali manfaat. 

Salah satunya, memungkinkan kebersihan lebih terjamin karena lebih mudah dibersihkan.

Selain itu sunat juga bagus untuk mengurangi risiko terjadinya infeksi.

(Baca juga: Aduh, Ternyata Obesitas Bisa Menular, loh! Ini Buktinya)

Tak hanya itu, sunat juga mengurangi risiko terkena kanker.

Selain itu, sunat juga bermanfaat untuk:

1. Mencegah terjadinya penyakit pada penis seperti peradangan pada kepala atau kulup yang disebut fimosis, yaitu kondisi saat kulup penis yang tidak disunat sulit untuk ditarik.

(Baca juga: Perhatikan 3 Hal Ini Jika Tak Ingin Busana Velvet Beludru Anda Rusak Saat Dibersihkan)

2. Mengurangi risiko terkena gangguan infeksi saluran kemih.

Kondisi ini terjadi akibat bakteri terkumpul di dalam kulup yang kemudian menyebar ke sistem urine.

Sunat biasanya dipilih untuk menangani pengidap yang berisiko mengalami infeksi ini berulang kali.

(Baca juga: Dikabarkan Sudah Menikah, Inilah 6 Fakta Hilda Vitria Khan, Pacar Billy Syahputra, Masa Lalunya Bikin Kaget!)

Dengan sunat, frekuensi infeksi bisa dikurangi sehingga ginjal pun terlindungi dari berbagai komplikasi akibat infeksi berulang kali.

Bayi yang terlahir dengan sistem saluran kemih yang abnormal biasanya disarankan untuk menjalani sunat untuk mencegah infeksi saluran kemih dan kerusakan pada ginjal. (*)

(Artikel ini pernah tayang di laman Nakita dengan judul Para Peneliti Ungkap Waktu yang Tepat dan Manfaat Melakukan Sunat untuk Si Kecil)