"Sehingga jika di 30 menit awal tubuh anak menunjukan gejala alergi.
Dia bisa langsung mendapatkan pertolongan pertama saat itu juga,"
Selain itu, menurut Novi jangan langsung buru-buru menyebarkan informasi KIPI melalui sosial media.
Sebab, belum tentu reaksi tubuh yang diberikan anak benar-benar disebabkan oleh vaksin atau tidak.
"Dulu ada berita anak yang lumpuh setelah melakukan vaksinasi. Sudah beredar dan viral. Ternyata setelah di investigasi dan analisis, anak tersebut memang sudah lumpuh sejak awal. Hal ini bisa menjadi kekhawatiran," tambahnya.
Novi menegaskan, jika ditemukan reaksi pasca imunisasi sebaiknya segera laporkan informasi tersebut pada pihak puskesmas atau rumah sakit yang melakukan imunisasi.
(Baca juga: Tak Disangka! Tersangka Kasus Video Mesum di Bandung Ternyata Memiliki Sebelas Anak)
Dengan begitu, laporan-laporan tersebut dapat di investigasi dan di analisis penyebabnya apakah benar akibat dari imunisasi atau tidak.
Hingga sampai saat ini, Indonesia telah memiliki Komite Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas PP KIPI).
Komite ini berisi sejumlah ahli dalam berbagai macam latar belakang seperti dokter spesialis anak, dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter spesialis syaraf, dokter spesialis forensik, farmakolog, vaksinolog, dan imunolog serta unsur lintas sektor terkait.
(Baca juga: Yummy… Ternyata Begini Cara Membuat Kaldu Udang yang Bikin Sajian Seafood Super Lezat, Jangan Buang Bagian InI!)