Tapi sayang, takdir buruk kembali menimpa Sianit dan keluarga. Belum juga kesampean menimang bayi, suami tersayangnya itu harus pergi menghadap sang pencipta dengan cara yang miris.
Baca juga: Berjuta Kebaikan dalam Segelas Susu Gurih Tanpa Garam yang Wajib Kita Tahu
"Aku sendiri tak tahu apa makna di balik semua ini. Pada kehamilan pertama janinku keguguran di usia 4 bulan kurang 10 hari. Sedangkan saat kehamilan kedua ini, saat janin berusia 4 bulan kurang 10 hari, justru Mas Budi yang pergi meninggalkan kami," tambahnya.
Sianit mengaku bahwa dirinya dan keluarga telah sepakat akan menamai si calon bayi yang berjenis kelamin laki-laki itu dengan nama suaminya.
Baca juga: Tak Perlu Was-Was Memulai Bisnis Bakery Asal Ada Tepung Premix, Ini Alasannya
"Kemarin lusa aku sempat melakukan pemeriksaan, dan alhamdulillah janin yang kukandung dalam keadaan sehat dan berjenis kelamin laki-laki. Sesuai kesepakatan keluarga, serta saran dari berbagai pihak untuk mengenang Mas Budi, maka nama lengkap Mas Budi akan kami pakai sebagai nama anakku kelak setelah lahir, dengan sedikit tambahan nama di belakangnya," jelasnya.
Meski masih bersedih, Sianit mengaku sudah ikhlas melepas kepergian pria yang dicintainya itu.
"Namun di balik musibah ini, aku tetap bersyukur karena aku diberi kesempatan oleh Allah mendampingi lelaki terbaik yang pernah aku kenal," ujarnya. (*)