NOVA.id – Komponen terbesar dalam tubuh kita adalah air, sekitar 55 hingga 75 persen.
Selain berfungsi sebagai pelarut dan pelumas, air juga menjadi pengatur suhu serta penyedia mineral dan elektrolit bagi tubuh seperti magnesium, kalsium.
Berapa banyak air yang dibutuhkan manusia setiap hari, bergantung pada makanan yang dikonsumsi, suhu dan kelembapan lingkungan, tingkat aktivitas, serta faktor lainnya seperti jenis kelamin, usia, dan kondisi tubuh.
(Baca juga: Wajib Disimak, Minum Ayamnya Punya Manfaat Bagi Kita Sekeluarga)
Namun yang pasti, jumlah yang dikonsumsi harus seimbang dengan jumlah air yang dikeluarkan tubuh setiap harinya.
Sebagai gambaran umum, setidaknya tubuh manusia membutuhkan 2 -2,5 liter (8-10 gelas) air per hari.
Jumlah kebutuhan air ini sudah termasuk asupan dari air minum dan makanan.
(Baca juga: Dengan Samsung Galaxy J Series, Jangan Pernah Bosan Lagi Sambil Menunggu di Mobil
Selain itu, asupan juga diperoleh dari hasil metabolisme makanan yang dikonsumsi dan metabolisme jaringan tubuh.
Namun, ketika si kecil mengalami demam, kandungan air dalam napasnya akan meningkat.
Sebaliknya, jumlah air yang dihirup melalui napas berkurang akibat rendahnya kelembapan udara sekitar.
(Baca juga: Ukuran Payudara Berbeda, Apa yang Salah ya? Inilah Jawabannya!)
Banyak yang menyangka bahwa demam adalah sebuah penyakit, padahal demam hanyalah gejala dari penyakit itu sendiri.
Dan, ada banyak efek samping demam, seperti dehidrasi, yang bisa menyebabkan kerusakan jaringan tubuh lebih banyak lagi.
Karenanya, anak yang sedang demam disarankan minum lebih banyak air dari biasanya.
(Baca juga: Ashanty Rayakan Lulusan Sidang Tesis Bersama Anang Hermansyah, Lihat Mesranya Gaya Mereka)
Selain untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya akan air, juga bermanfaat untuk menurunkan suhu tubuh.
Bila tubuh kekurangan 2% air akan memicu gejala awal dehidrasi seperti haus dan bibir kering.
Kehilangan 4-6% air menimbulkan sakit kepala, pusing dan lemah.
(Baca juga: Takut Diabetes Karena Kelebihan Gula? Ini Dia 4 Pengganti Alami Gula yang Sehat, Nomor 1 Paling Mudah Dicari!)
Kehilangan 12% air menyebabkan fungsi pergerakan atau otot tubuh terganggu.
Akibat lainnya secara umum berupa gangguan kesehatan, menurunnya kemampuan fisik, menurunnya daya ingat dan konsentrasi belajar hingga sulit buang air besar.
Kehilangan 15-25% air dalam tubuh bisa berakibat fatal , yakni pingsan bahkan kematian.
(Baca juga: Tanpa Perlu Beli, Kita Bisa Bikin Kondisioner Alami Cukup dengan 4 Bahan Ini! Coba, yuk!)
Maka, kita wajib mengajari anak untuk minum tanpa perlu menunggu haus.
Bila perlu, bawa tempat minum ke mana-mana, sehingga kapan pun dibutuhkan, air minum telah tersedia.
Kebutuhan tubuh akan cairan dapat dipenuhi dari air minum, jus buah, hingga kuah sup.
(Baca juga: Ternyata Mengonsumsi Cokelat Sekali dalam Seminggu Mampu Cerdaskan Otak, Benarkah?)
Yang tidak disarankan adalah minuman kemasan berpewarna, pengawet, dan dengan kadar gula yang tinggi.
Minuman bersoda sebaiknya juga dikonsumsi dalam jumlah yang terbatas.
Sahabat NOVA, yuk ajak buah hati kita untuk terbiasa minum air putih! (*)
(Artikel ini pernah tayang di laman Nakita dengan judul Beginilah Dampak Mengejutkan Jika Anak Kurang Minum Air Putih)