Hidup Miskin dan Jadi Tulang Punggung Keluarga, Remaja 19 Tahun Ini Alami Depresi Gara-Gara Khawatir Adiknya Tak Bisa Sekolah

By Amanda Hanaria, Minggu, 25 Februari 2018 | 04:41 WIB
Tacim (tengah) saat ditengok calon wakil gubernu Jawa Barat Dedi Mulyadi, Jumat (23/2) (Amanda Hanaria)

Semar kemudian mempertemukan Dedi Mulyadi dengan keluarga Tacim. Saat ditanya Dedi, keluarga pemuda lulusan SMP itu tidak terlalu mengetahui kondisi Tacim yang sebenarnya.

Baca juga: Wah, Ternyata Begini Wajah Asli Titi Kamal Saat Tak Pakai Makeup

"Enggak tahu (depresi), cuma bilangnya takut si enok (adiknya) tidak bisa sekolah, itu saja," kata ibu Tacim, Erni (48).

Untuk meringankan beban psikologinya, Dedi Mulyadi kemudian meminta keluarganya untuk memeluk Tacim.

Dekapan dari sang adik, khafifah dan ibunya diyakini Dedi dapat meringankan beban psikologis yang diderita oleh Tacim.

Baca juga: Menuai Simpatik, Bocah yang Merawat Ibunya Seorang Diri Kini Bisa Tersenyum Lebar

"Nok, peluk kakakmu, dia hebat, dia takut kamu gak sekolah sampai jadi begini. Ibu, peluk anaknya, doakan semoga cepat sembuh. Insya Allah segera sembuh," kata Dedi.

Dedi mengatakan, ada banyak kasus mirip Tacim di Jawa Barat. Seorang remaja "dipaksa" untuk menjadi tulang punggung keluarga. Hal itu menyebabkan kondisi kejiwaannya makin berat.

"Bandingkan dengan anak seusianya yang lain. Umur segitu sudah menjadi tulang punggung keluarga, jadi depresi dan stres. Kasus ini banyak terjadi di Jawa Barat," ujarnya.

Baca juga: Jangan Khawatir, Jerawat Bisa Kita Hilangkan dengan Menggunakan Vitamin C, Simak Cara Mudahnya Ini

Karena itu, Dedi berpendapat Jawa Barat harus memiliki banyak rumah sakit jiwa yang didirikan di setiap daerah untuk mengatasi kasus orang depresi.

"Di setiap karesidenan harus ada rumah sakit jiwa, Tacim masih bisa diobati dan masih berada di lingkungan keluarganya. Lihat mereka yang diterlantarkan, jadi nanti tidak ada orang stres di Jawa Barat yang terlantar," tandas Dedi.  (*)

Irwan Nugraha/Kompas.com