Penyebab lainnya adalah karang gigi atau biasa disebut dengan kalkulus gigi yang terkadang tak banyak kita sadari.
Kemudian, halitosis juga bisa disebabkan oleh adanya tongue coating atau permukaan lidah yang terlihat karena menumpuknya kotoran pada lidah.
Faktor lainnya adalah gigi palsu yang kotor, tambalan gigi yang buruk dan sudah lama tak dibetulkan, serta impaksi makanan.
(Baca juga: Sarapan Fancy dengan Beef Salami and Scramble Sandwich, yuk!)
“Halitosis karena impaksi makanan biasanya terjadi pada seseorang yang memiliki susunan gigi yang tak baik, menggunakan gigi palsu, atau memakai bracket,” jelasnya.
Secara umum, halitosis terjadi karena bakteri dalam mulut berkembang sangat banyak dan pertumbuhannya tak terkontrol.
“Bakteri yang disebut anaerob gram negatif ini berasal dari sisa makanan, air liur, sel epitel dari mukosa mulut, serta bakteri yang sudah mati dan memicu munculnya bau khas,” papar drg. Felicia.
(Baca juga: Deretan Musisi Papan Atas Indonesia Sukses Pecahkan Euforia Panggung Java Jazz Festival 2018)
Halitosis sendiri bisa ditangani, asal kita harus tahu apa penyebabnya.
“Tangani sesuai penyebabnya. Pertama, meningkatkan kebersihan mulut yakni meningkatkan oral hygiene, melakukan scaling atau pembersihan karang gigi, menambal gigi yang berlubang, merawat saraf apabila karies sudah besar, ekstrasi, dan memperbaiki tambalan,” tutupnya.
Nah, bila sudah tahu penyebabnya, maka segera beri penanganan yang tepat ya, Sahabat NOVA! (*)