Bau Napas Tak Sedap Tak Bisa Kita Atasi Sembarangan! Kenali Dulu Penyebabnya Ini

By Dionysia Mayang Rintani, Senin, 5 Maret 2018 | 02:30 WIB
bau napas tak sedap (Dionysia Mayang)

NOVA.id – Sebelum memulai aktivitas, kita pasti memastikan penampilan kita sudah sempurna.

Namun sayangnya, terkadang kepercayaan diri kita bisa rusak karena muncul aroma tak sedap dari napas kita.

Kondisi napas tak sedap disebut dengan halitosis.

(Baca juga: Enak dan Sehat! Makanan Super Ini Ampuh Mendetoks Tubuh dari Racun loh)

Halitosis sendiri merupakan alasan tertinggi ket-3 setelah karies dan penyakit periodontal bagi seseorang ketika memeriksakan gigi dan mulutnya ke dokter gigi.

“Halitosis bisa menyebabkan seseorang tak nyaman, tak percaya diri, dan bau napas tak sedap juga merupakan biggest taboos dalam hidup sosial,” jelas drg. Felicia Melati, Sp.KGA.

Menurut spesialis kesehatan gigi anak dari Bamed Dental Care ini, halitosis bisa terjadi karena adanya gangguan nafas atau penyakit sistemik lain seperti penyakit ginjal atau diabetes.

(Baca juga: Peringati 4 Tahun Hilangnya Pesawat MH370, Begini Upaya yang Dilakukan Pemerintah Malaysia)

“Penyebab halitosis 90 persen karena intra oral dan 10 persennya adalah extra oral,” jelasnya.

Drg. Felicia melanjutkan, halitosis karena intra oral disebabkan oleh berbagai macam faktor, yaitu kebersihan gigi dan mulut yang buruk, dan adanya karies pada gigi.

Karies dalam kondisi parah sendiri bisa membuat gigi berlubang besar dan membuat makanan menumpuk lalu bisa menyebabkan infeksi hingga bernanah.

(Baca juga: Anak Tukang Becak yang Jadi Wisudawan Terbaik Akan Segera Berangkat ke Inggris untuk S3)

Penyebab lainnya adalah karang gigi atau biasa disebut dengan kalkulus gigi yang terkadang tak banyak kita sadari.

Kemudian, halitosis juga bisa disebabkan oleh adanya tongue coating atau permukaan lidah yang terlihat karena menumpuknya kotoran pada lidah.

Faktor lainnya adalah gigi palsu yang kotor, tambalan gigi yang buruk dan sudah lama tak dibetulkan, serta impaksi makanan.

(Baca juga: Sarapan Fancy dengan Beef Salami and Scramble Sandwich, yuk!)

“Halitosis karena impaksi makanan biasanya terjadi pada seseorang yang memiliki susunan gigi yang tak baik, menggunakan gigi palsu, atau memakai bracket,” jelasnya.

Secara umum, halitosis terjadi karena bakteri dalam mulut berkembang sangat banyak dan pertumbuhannya tak terkontrol.

“Bakteri yang disebut anaerob gram negatif ini berasal dari sisa makanan, air liur, sel epitel dari mukosa mulut, serta bakteri yang sudah mati dan memicu munculnya bau khas,” papar drg. Felicia.

(Baca juga: Deretan Musisi Papan Atas Indonesia Sukses Pecahkan Euforia Panggung Java Jazz Festival 2018)

Halitosis sendiri bisa ditangani, asal kita harus tahu apa penyebabnya.

“Tangani sesuai penyebabnya. Pertama, meningkatkan kebersihan mulut yakni meningkatkan oral hygiene, melakukan scaling atau pembersihan karang gigi, menambal gigi yang berlubang, merawat saraf apabila karies sudah besar,  ekstrasi, dan memperbaiki tambalan,” tutupnya. 

Nah, bila sudah tahu penyebabnya, maka segera beri penanganan yang tepat ya, Sahabat NOVA! (*)