Urin Sering Keluar Tanpa Sengaja Pasca Melahirkan? Ini yang Harus Kita Lakukan untuk Mengatasinya

By Winggi, Selasa, 6 Maret 2018 | 04:00 WIB
Mengatasi inkontinensia urin pasca melahirkan (istock) (Winggi)

NOVA.id- Perempuan pasca melahirkan, pada umumnya mengalami perubahan pada tubuhnya. 

Seperti perubahan bentuk tubuh, payudara, bokong, hingga psikis. 

Selain itu, ada kondisi lain yang bisa dialami oleh perempuan setelah melahirkan, yakni inkontinensia urin. 

Inkontinensia urin ini merupakan bang air besar tanpa disengaja saat kita batuk, bersin, lari, melompat, atau bahkan membawa benda berat, melansir Shape.com.sg. 

(Baca juga: Manfaatkan Buah Nanas Terbengkalai, Ade Patas Sukses Bikin Bisnisnya Menggurita)

Efeknya bisa berkisar dari kebocoran ringan ( beberapa tetes) hingga keluarnya urin yang cukup banyak. 

Dikatakan oleh Dr Kelly Loi, direktur medis Pusat Kesehatan & Kesuburan Wanita, 15 persen perempuan di Singapura menderita inkontinensia, namun sebagian besar terlalu malu untuk mendiskusikannya dengan dokter mereka. 

"Diperkirakan 30 persen perempuan berusia antara 30 sampai 60 tahun menderita karenanya." jelas Dr Kelly Loi. 

Perlu diketahui, jika inkontinensia urin ini merupakan kondisi dimana melemahnya otot dasar panggul dan ligamen - kejadian yang umum saat hamil dan melahirkan karena berat rahim yang membesar di dasar panggul. 

(Baca juga: Wajib Disimak, Minum Ayamnya Punya Manfaat Bagi Kita Sekeluarga)

"Kondisi ini biasanya lebih banyak terjadi pada kelahiran per vaginam," kata Dr Loi

Ia juga mengatakan kemungkinan besar kondisi ini terjadi saat ibu mengalami waktu lama untuk mendorong bayi kelura atau saat menggunakan alat bantu vakum atau forsep saat persalinan. 

Bahkan ibu yang memiliki C-section rentan terhadap inkontinensia urin. 

Selain itu, faktor lain seseorang mengalami penyakit ini yakni menopause, obesitas, dan bahkan merokok. 

Untuk pencegahan, Dr. Loi menyarankan untuk menghindari ketegangan jika kita sedang batuk atau sembelit kronis saat sedang hamil. 

(Baca juga: Alami Gangguan pada Jantung, Habibie Dirawat Intensif di Jerman)

Juga jangan mengangkat beban berat karena ini bisa menambahkan tegangan yang ada ke bawah panggul kita. 

Sebagai gantinya, lakukan tiga set senam kegel sehari. 

Jika dilakukan secara teratur, latihan ini dapat memperkuat otot dasar panggul dan membantu mencegah hingga 60 persen kasus inkontinensia ringan. 

(Baca juga: Murah! Begini Cara Mudah Mencegah Jerawat, Cukup Pakai Scrub Tomat)

Dengan gerakan otot kanan dalam latihan kegel, bisa menghentikan aliran urin setengah jalan saat buang air kecil-inilah otot yang diaktivasi untuk melakukan latihan kegel yang tepat. 

Namun, hentikan latihan kegel saat kita ingin buang air kecil atau lewat gerakan karena hal ini bisa menyebabkan infeksi saluran kemih. 

Setelah hamil, Dr Loi menyarankan agar kita menahan diri melakukan pekerjaan rumah tangga dan berolahraga, atau mengangkat benda-benda berat selama empat sampai enam minggu. 

Tekanan yang terus menerus pada dasar panggul dapat menyebabkan prolaps organ panggul, dimana rahim , kandung kemih, atau usus turun ke vagina. 

(Baca juga: Catat! Pahami 5 Pertanda Sikat Gigi yang Harus Segera Diganti Agar Tak Terserang Penyakit)

Terkadang, senam kegel mungkin tidak efektif dan mungkin kita memerlukan pengobatan lain saat mengalami kondisi ini. 

Pengobatannya berkisar dari pilihan farmakologis seperti obat hormonal hingga operasi dimana pita transvaginal ditempatkan di sepanjang jalan tengah uretra. 

Sebagai alternatif, Dr Loi merekomendasikan perawata laser seperti IncontiLase, yang mungkin berguna untuk kasus ringan sampai sedang.

(Baca juga: Sempat Drop, Sarwendah Bocorkan Hasil Tes Kanker yang Dijalani Ruben Onsu)

Terapi laser patent-pending ini dirancang untuk merangsang sintesis serat kolagen baru di lubang uretra dan dinding vagina anterior.

Ia mengklaim, pengobatan ini bisa membantu menyusut dan mengencangkan jaringan vagina, yang kemudian membantu memberikan dukungan

lebih besar untuk kandung kemih kita saat mengembalikan fungsi normalnya.