"Kemarin saya bertemu dan dia terlihat segar. Tetapi, tadi sekitar pukul 10.00 Wita, kami menerima informasi melalui telepon dari I Nyoman Sutiasa bahwa istrinya meninggal. Dia juga minta izin akan membawa jenazah istrinya pulang ke kampung dengan menggunakan mobil pribadinya," ujar Ardana, Selasa.
Setelah menerima informasi tersebut, Ardana lalu berkoordinasi dengan pihak desa adat untuk menyusun rencana penguburan Ni Wayan Norti.
Pemuka adat lalu mengatakan, penguburan baru dapat dilaksanakan setelah Hari Raya Nyepi karena masih ada prosesi upacara adat di desa setempat.
Baca juga: Wajib Disimak, Minum Ayamnya Punya Manfaat Bagi Kita Sekeluarga
Karena itulah, Ardana dan pihak keluarga Norti bergegas mencegat I Nyoman Sutiasa di beberapa titik, yakni di perempatan Desa Takmung dan pertigaan Takmung.
"Kami cegat agar tidak keburu jenazahnya sampai ke kampung. Rencananya, kami minta nanti jenazah agar dititipkan di rumah sakit," ungkap Ardana.
Akhirnya, Ardana dan kerabatnya berhasil menghentikan kendaraan Sutiasa di pertigaan Dusun Banda.
Namun, Sutiasa tetap ngotot membawa tubuh istrinya ke kampung halaman. "Saat itu saya lihat Ni Wayan Norti berbaring di jok belakang mobil dan diikat," ungkap Ardana Ariasa.
Baca juga: Belanja Produk Ritel Kekinian Hanya di Easy Shopping, Mudah dan Terpercaya!
Mengingat kondisi psikologis Sutiasa yang sedang berduka, dia pun dibiarkan membawa istrinya ke rumah duka.
Sutiasa tiba di Dusun Pau sekitar pukul 13.00 Wita. Saat itu, Ardana dan pihak keluarga yang berduka ikut membantu menggotong tubuh Ni Wayan Norti.
"Saat itu tangannya saya pegang, terasa dingin. Sementara suaminya saat saya tanya detail kronologi kematian istrinya belum bisa bercerita," ucap Ardana.