NOVA.id – Memiliki anak dengan kebutuhan khusus tentu membutuhkan penanganan dan perawatan yang tepat.
Sama seperti anak lainnya, anak dengan kebutuhan khusus pun perlu melakukan olahraga walau mungkin memiliki hambatan untuk melakukan atau menirukan suatu gerakan.
Bahkan, ada juga yang memang fisiknya terganggu sehingga tak bisa melakukan gerakan yang terarah.
(Baca juga: Dengan Samsung Galaxy Note 8, Blogging dan Vlogging Menjadi Lebih Mudah)
Kondisi ini terjadi karena ia memiliki masalah dengan kemampuan sensoris, motorik, belajar, dan sebagainya.
Pada umumnya, jenis olahraga yang bisa dilakukan sama dengan olahraga pada anak seperti umumnya.
Namun yang berbeda, adalah strategi dan model dan aktivitasnya yang disesuaikan kebutuhan, kemampuan, dan tingkat disabilitasnya.
(Baca juga: Sempat Akan Bunuh Diri, Ternyata Begini Lika Liku Kehidupan Dwayne Johnson Sebelum Sukses Menjadi Aktor Termahal)
Agar anak kita senang berolahraga, inilah cara tepat memilihkan olahraga untuknya.
1. Cari Minatnya
Jika tak ada, dorong anak kita melakukan aktivitas fisik yang melibatkan gerakan seperti olahraga.
(Baca juga: Tak Hanya Bikin Nikmat, Ternyata Orgasme Juga Punya 5 Efek Samping Ini)
2. Lakukan Persiapan
Pertimbangkan beberapa hal seperti kesiapan anak termasuk kemampuan fisik (motorik kasar, halus, dan kekuatan otot) serta kemampuan sosial.
Persiapan tersebut bertujuan agar olahraga dapat dimodifikasi atau diadaptasi sesuai dengan kemampuan anak kita.
3. Lakukan Gerak Fisik Bertahap
Ingat, sesuaikan berat ringannya gerakan dengan kondisi disabilitas anak.
Semakin mudah langkah pembelajarannya, maka semakin besar peluang anak kita untuk menguasai tugas yang diberikan.
(Baca juga: Mau Tampil Santai dengan Gaya Retro Ala Selena Gomez? Ini Cara Kombinasi yang Bisa Kita Tiru)
4. Jelaskan
Pastikan kita telah menjelaskan baik secara verbal, tertulis, maupun manual yang kemudian dilanjutkan dengan peragaan atau demonstrasi tugas gerak yang perlu dilakukan.
5. Kreatif
Perlu kreativitas dan kejelian orang tua untuk memilih metode yang sesuai.
Apalagi, setiap anak memiliki karakteristik dan kebutuhan yang berbeda-beda sehingga butuh penyesuaian sesuai kondisi masing-masing. (*)