NOVA.id - Moda transportasi online saat ini memang tengah digandrungi oleh masyarakat luas.
Selain harganya yang murah dan penawaran menarik melalui berbagai promo, transportasi online juga memudahkan kita untuk menuju suatu tujuan tanpa ribet.
Banyaknya pengguna yang terus merasakan manfaat dari transportasi online, membuat para driver atau sopir berbondong-bondong mendaftarkan diri ke perusahaan transportasi online.
Tak hanya sepeda motor, para driver juga ada yang menggunakan mobil yang lebih dikenal dengan sebutan driver taksi online atau taxol.
Baca juga: Wah, Ternyata Ini 3 Jenis Cedera yang Paling Sering Dialami Saat Olahraga, Hindari yuk!
Akan tetapi, nampaknya saat ini para driver juga harus waspada dengan segala macam aksi kejahatan yang bisa mengancam nyawa pribadi.
Berniat untuk mendapatkan rezeki dan bisa menafkahi keluarga, yang terjadi bisa saja justru sebaliknya, tak mendapatkan uang dan nyawa melayang
Seperti salah satu kejadian yang saat ini viral beredar di masyarakat yakni aksi perampokan yang dilakukan kepada sopir taksi online.
Dilansir dari Kompas.com, kejadian tersebut bermula ketika Ketiga pelaku bernama Nutali, Edi, dan Robby, awalnya memesan taksi online dari City Mall Jatinegara pada 4 April 2018 sekitar pukul 00.30 WIB.
Baca juga: Duh, Kaki Kram Bikin Pekerjaan Terganggu! Kenali Penyebab dan Cara Mengobatinya Berikut
Melalui aplikasi ojek online, pelaku mendapatkan pengemudi bernama Aan.
Pelaku minta diantarkan ke daerah Pisangan Lama dekat Pasar Induk Beras Cipinang.
Aan kemudian datang menggunakan Suzuki Ertiga bernomor polisi B 2216 BON.
Namun, sampai di lokasi tujuan, pelaku menodong Aan dengan pisau.
"Sampai di lokasi pengataran, ketiganya langsung menodong sopir dengan dua bilah pisau. Korban diancam. Para pelaku mengikat tangan, menutup mata, dan mulut pakai lakban," Kasat Reskrim AKBP Sapta Maulaba Marpaung, Rabu (11/4).
Setelah itu, Aan dibawa ketiga tersangka dan dibuang di tempat pemakaman umum (TPU) Casablanca dengan kondisi terikat .
"Habis buang korban, pelaku lari menuju Merak untuk menyeberang ke Sumatera. Mereka rencana mau bawa mobil tersebut ke Lampung," ujarnya.
Korban yang selamat, langsung melaporkan kejadian tersebut.
Baca juga: Tak Perlu Minum Obat, Usir Demam dengan 5 Makanan Manjur Ini
Polisi pun langsung melakukan pengejaran setelah keberadaan mobil korban terlacak oleh GPS.
"Pada mobilnya ada GPS, dari situ kami mudah melacak dan mendapatkan mereka di Merak," katanya.
Polisi yang datang melakukan penyegrapan menangkap Nurali dan Edi.
Sedangkan Robby melarikan diri dan kini dalam buruan polisi.
Baca juga: Bahaya! 4 Kebiasaan Saat Memasak Ini Bisa Bikin Berat Badan Makin Melonjak, loh!
Sementara itu, kejadian nahas juga menimpa salah satu driver taxol asal Jakarta.
Dikutip dari laman yang sama, sang sopir ditemukan telah tewas dengan tangan terikat dan kaki serta mulutnya dilakban di Sungai Cibatu, Desa Cibatu, Kecamatan Cikembar, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (8/4)
Setelah sempat tidak diketahui, kini identitas korban berhasil diperoleh dari keluarga korban.
Mereka mengetahui informasi penemuan mayat dari informasi yang tersebar di jejaring sosial Facebook.
"Mengetahui ada penemuan mayat, kami bersama rekan kerjanya melapor ke Polsek Cikembar dan ke rumah sakit untuk melihat jenazah. Ternyata ini memang saudara saya," ungkap salah seorang anggota keluarga, Suryadi (32) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekarwangi, Cibadak, Senin (9/4) malam.
Baca juga: Agar Kulit Sensitif Tak Sering Mengalami Masalah, Yuk Rawat dengan Bahan Alami Ini di Rumah
Jasad itu bernama Sahroni (29) warga Kampung Pasirluhur Desa Cempaka, Kecamatan Cidenten, Kabupaten Lebak, Banten.
Sehari-hari korban bekerja sebagai sopir moda transportasi atau taksi online GoCar di Jakarta.
Dia menuturkan, keluarga dengan korban kehilangan kontak pada Minggu sekitar pukul 01:00 Wib.
Baca juga: Mengharukan! Siswa SMP Ini Rela Kerja Serabutan demi Hidup Sang Nenek dan Ayahnya
Saat itu korban mengantar penumpang dari Blok M, Jakarta ke Parung Panjang, Bogor dengan memakai mobil Daihatsu Terios B 1933 KKF.
"Karena sulit dihubungi dan ada postingan penemuan mayat di Sukabumi, akhirnya kami dari Lebak memutuskan ke Sukabumi untuk mengecek informasi tersebut," tuturnya.(*)