NOVA.id – Beberapa hari lalu ramai diberitakan, seorang perempuan tewas ketika pesawat tujuan New York ke Dallas, Amerika Serikat, mengalami masalah mesin di tengah penerbangan.
Mesin sebelah kiri pesawan Boeing 737 milik maskapai Southwest Airlines meledak di ketinggian 32.000 kaki pada Selasa (17/04) lalu.
Pecahan mesin mengantam jendela tempat perempuan bernama Jennifer Riordan duduk dan membuatnya nyaris terlontar ke luar.
(Baca juga: Yuk Cintai Mobil Kita! Buktikan dengan Melakukan Perawatan Ini)
Sayang, walau sudah dilakukan pertolongan pertama, Riordan yang berprofesi sebagai wakil presiden sebuah bank itu meninggal akibat luka yang dideritanya, dilansir dari laman Mirror.
Selain korban tewas, insiden tersebut juga membuat 7 penumpang lain luka-luka.
Pesawat yang membawa 143 penumpang dan 5 awak tersebut akhirnya berhasil mendarat dengan selamat di Bandara Internasional Philadelphia.
(Baca juga: Hilang Selama 3 Pekan, Ternyata Perempuan Tua Ini Ditemukan Dalam Kondisi Mengenaskan di Dalam Hutan)
Tammie Jo Shults, pilot dalam pesawat tersebut dipuji ketenangannya dalam menghadapi insiden tersebut.
Salah seorang penumpang, Eric Zilbert, menuturkan bahwa pesawat begitu stabil ketika insiden tersebut terjadi.
Sementara penumpang lain, Diana McBride menuliskan, “Tammie Jo Schults, ia menemui kami satu persatu. Ia benar-benar seorang pahlawan. Terimakasih sebesar-besarnya untuk pengetahuan, tuntunan, serta keberaniannya dalam situasi ini. Tuhan memberkatinya dan awak lainnya”.
(Baca juga: Pingsan dan Jatuh ke Jalur Rel LRT, Begini Kondisi Perempuan yang Tengah Hamil 4 Bulan)
Walau pesawat tersebut kehilangan ketinggian kira-kira 1.000 meter per menit, Tammie tetap tenang dan dengan runut menjelaskan situasi di pesawat tersebut pada menara pengawas.
“Sebagian mesin kami hilang. Seorang penumpang kami terluka,” katanya pada menara pengawas sekaligus meminta staf medis bersiap di landasan, dilansir dari Kompas.
Menurut laman Kansas City Star, Tammie adalah seorang pilot perempuan pertama yang bergabung di angkatan laut AS setelah lulus dari jurusan biologi dan agribisnis di tahun 1983.
(Baca juga: Pantas Banyak Digunakan Sebagai Bahan Dasar Produk Kecantikan, Ternyata Ini 5 Manfaat Minyak Argan untuk Kulit)
Pada artikel lain disebutkan, Tammie pernah mencoba bergabung dengan angkatan udara AS namun gagal karena gender.
Masalah gender sering mengganjal kariernya, seperti disebutkan pada artikel tersebut, sehingga tak memungkinkannya mendapat izin untuk bertugas di lapangan.
Tammie pernah menyebutkan, perbedaan termasuk gender membuatnya jadi sosok yang sangat diawasi.
(Baca juga: Curhat Nagita Slavina soal Pertengkarannya dengan Raffi Sebelum Akhirnya Menikah)
“Akan lebih menyenangkan apabila mereka bisa menyingkirkan anggapan soal perbedaan gender itu,” tutur Tammie.(*)