Demi Sekolah dan Bantu Orangtua, Pelajar SMA Ini Tak Malu Jualan Cabai Sepulang Sekolah

By Amanda Hanaria, Jumat, 20 April 2018 | 01:00 WIB
Bondan Kohar Ali (17) siswa kelas II IPS, SMA Muhammadiyah Wonosari, Gunung Kidul, menunjukkan cabai di halaman sekolahnya, Kamis (19/4) (Amanda Hanaria)

Awalnya, Bondan mengira jumlahnya 13 bungkus, dan Dwi pun membayar Rp 26.000. Namun setelah dihitung ulang, ternyata 12 bungkus cabai. 

Bondan mengembalikan kelebihan uang penjualan, namun ditolak Dwi. 

Baca juga: Intip Gaya Nia Ramadhani saat Hadiri Festival Musik di California, Kayak Masih ABG!

Bantu orang tua  Anak pertama dari pasangan Wagino dan Suminah ini mengaku berjualan cabai adalah inisiatifnya sendiri untuk memenuhi kebutuhan sekolah. 

Uang hasil penjualannya ia tabungkan dan sebagian diberikan kepada orang tua. 

"Saya membeli cabai di pasar. Biasanya beli satu kilo cabai rawit putih, dan setengah kilo cabai rawit merah, dan membungkusnya kecil-kecil. Yang kecil Rp 1.000 per bungkus biasanya jadi 60 bungkus. Dan, jika membungkusnya agak gede dijual Rp 2.000, biasanya jadi 23 bungkus," jelas Bondan.

Dalam sehari, barang dagangannya tersebut selalu habis. Penghasilan yang didapat kurang lebih Rp 60.000. 

Baca juga: Patut Dicontoh! Begini Cara Shireen Sungkar Atasi Sakit saat Kontraksi

Setelah sedikit bercerita, lalu Bondan pamit untuk pulang. Biasanya ia mengayuh sepeda ontel kecilnya sejauh 5 kilometer. 

Namun hari ini, dia membonceng tetangganya. Kompas.com pun mengikuti Bondan pulang ke rumahnya di Dusun Bogor. 

Di rumah itu, dia tinggal bersama kedua orang tuanya dan seorang adiknya, Aziz Fuad Hasan (11) yang mengalami autis. 

Adik yang autis  Saat Bondan pulang, kedua orang tuanya masih berada di ladang.