Demi Sekolah dan Bantu Orangtua, Pelajar SMA Ini Tak Malu Jualan Cabai Sepulang Sekolah

By Amanda Hanaria, Jumat, 20 April 2018 | 01:00 WIB
Bondan Kohar Ali (17) siswa kelas II IPS, SMA Muhammadiyah Wonosari, Gunung Kidul, menunjukkan cabai di halaman sekolahnya, Kamis (19/4) (Amanda Hanaria)

Baca juga: Ingin Ikut Pola Hidup Sehat Kekinian? Bawa Bekal, yuk!

Keluarga miskin Sambil memandang putranya yang tengah mengemasi cabai, dia pun bercerita sudah melarang putranya berjualan. 

Namun karena melihat kondisi kedua orang tuanya, Bondan berinisiatif membantu perekonomian keluarga. 

Ayahnya, Wagino sempat menjadi tukang ojek. Namun setelah kecelakaan pada tahun 2008 lalu, Wagino lantas berhenti bekerja. 

Suminah sendiri sekarang berjualan sayur setiap pagi berkeliling di seputaran kota Wonosari. "Sebagai orang tua sebenarnya tidak tega, tetapi mau bagaimana itu keinginan dia," katanya.

Memang beban yang ditanggung orang tua Bondan cukup berat. Dengan penghasilan tidak menentu, mereka harus membeli obat syaraf dan obat otak bagi Aziz yang mengalami autis. 

Baca juga: Tabah Menanti, Laudya Cynthia Bella Panjatkan Doa Agar Segera Diberi Momongan

Setiap bulan, mereka harus mengeluarkan uang Rp 450.000. Meski Aziz punya BPJS, namun obat tersebut tidak ditanggung. 

"Seharusnya obat dibeli setiap bulan, tetapi kondisi keuangan saya membeli obat hanya saat kejang saja," imbuhnya. 

Tetap rajin belajar  Kepala SMA Muhammadiyah Wonosari, Wahyudi mengatakan, pihak sekolah tidak mempermasalahkan anak didiknya bersekolah sambil berjualan. 

Hal ini untuk menambah kemandirian para siswa. 

"Tidak masalah, karena bisa belajar mandiri, yang terpenting tidak melupakan tugasnya sebagai pelajar," katanya. 

Dikatakannya, selama ini Bondan bisa mengikuti kegiatan belajar dengan baik tanpa terganggu dengan kegiatan sampingannya. 

Baca juga: Miliki Kemampuan Setara Pria, Ini Dia 7 Pilot Perempuan Hebat yang Berhasil Mengubah Sejarah Penerbangan Dunia

"Rajin juga dan bisa mengikuti pelajaran layaknya siswa lainnya," imbuhnya.

Salah seorang teman Bondan, Erika Yeni Risitiyanti mengapresiasi Bondan yang mampu mandiri. 

Bahkan Bondan tak malu menjajakan barang dagangannya kepada teman sekelasnya. 

"Dia tidak malu, saya salut. Teman-teman juga sering membeli dagangan Bondan," pungkasnya. (*)

Markus Yuwono/Kompas.com