Aziz ditinggal sendiri di dalam rumah limasan sederhana dan sesekali memukul benda-benda yang ada di rumah.
Tepat di depan rumah ada seekor sapi besar yang diikatkan di pohon jati.
Baca juga: Wajib Disimak, Minum Ayamnya Punya Manfaat Bagi Kita Sekeluarga
Setelah selesai mengganti seragam, Bondan lantas menyapa adiknya yang begitu aktif.
Sesekali Bondan mengejar adiknya yang keluar rumah. Bondan kemudian mengambil dua bungkus cabai lalu membawanya ke teras beralas tanah.
Plastik kecil sudah disiapkan untuk mengemas cabai yang akan dijajakan ke rumah penduduk pada sore harinya.
"Selain cabai biasanya saya menjual bawang merah dan kembang turi (bunga turi) yang saya dapatkan dari kebun. Tetapi saya tidak mencuri lho, saya minta kepada pemiliknya, kalau boleh ya dipetik kalau tidak, cari yang lain," katanya.
Baca juga: Tangan Jadi Panas dan Terasa Terbakar Setelah Memotong Cabai? Obati dengan Cara Mudah Ini
Berjualan cabai ini baru dilakukan dua minggu belakangan.
Selain berjualan rempah-rempah, setiap akhir pekan Bondan mengamen di beberapa titik di sekitar kota Wonosari, menggunakan ecrek-ecrek yang terbuat dari kayu dan tutup botol.
"Sik penting halal, Mas (yang penting halal)," imbuh dia.
Tak lama kemudian, Suminah datang dan segera berganti pakaian yang lusuh karena habis menyeberang sungai saat pulang dari ladang.