Faktanya, Ternyata Buruh Migran Perempuan Lebih Mudah Didoktrin!

By , Rabu, 16 Mei 2018 | 21:30 WIB
Ketua Lembaga Kajian Agama dan Jender (LKAJ) Musdah Mulia (Tribunnews.com)

NOVA.id - Pemberitaan di media massa akhir-akhir ini kian marak dengan kasus terorisme yang melanda di beberapa kawasan di Indonesia.

Maraknya kasus terorisme yang belakangan ini diketahui ternyata melibatkan perempuan dan anak, Ketua Lembaga Kajian Agama dan Jender (LKAJ) Musdah Mulia angkat bicara.

Dilansir dari Tribunnews.com, ia menyebutkan bahwa buruh migran perempuan menjadi salah satu sasaran kelompok ISIS untuk didoktrin menjadi pengantin bom bunuh diri.

(Baca juga: Memukau, Ini Penampilan Blake Lively di Pemutaran Perdana Deadpool 2)

Mudah menyebutkan, hasil penelitianya di tahun 2016 yang berbarengan dengan penelitian kasus bom panci yang melibatkan Dian Yulia Novita, istri Nur Solihin, teroris yang akan menyerang Istana Merdeka.

"Buruh migran perempuan yang dijadikan pelaku bom," kata Musdah di acara pernyataan sikap Gerakan Warga Lawan Terorisme di Kantor Wahid Foundation, Jalan Taman Amir Hamzah, Matraman, Jakarta Pusat, Selasa (15/05).

Dalam penelitiannya itu, Musdah menemukan alasan kenapa buruh migran perempuan dijadikan pelaku bom bunuh diri.

(Baca juga: Wah, Serangan Jantung Bisa Kita Cegah dengan Mengonsumsi Makanan Ini)