Pengarak Paji Nyili-nyili berjalan dalam gelapnya malam, membelah sunyinya kampung di tengah lelap tidurnya warga Tidore.
Tak peduli rasa lelah, para pemuda terus berjalan.
Sesekali prajurit Kapita akan berlari mengawal para pengarak bendera memastikan keamanan dan kelengkapan personelnya.
Tak jarang, pasukan Kapita sebagai pengawal pengarak akan menyabetkan pedang ke arah udara sebagai simbol perlawanan.
Bahkan salah satu atraksi yang kerap dinantikan warga adalah saat prajurit Kapita berlari sambil menyeret pedang menyentuh aspal jalan hingga mengeluarkan bunga api.
Momen inilah yang selalu menuai riuh tepuk tangan dan decak kagum warga yang menonton di pinggir jalan.(*)
(Djuli Pamungkas)