NOVA.id - Apa yang sering membuat Sahabat NOVA menangis?
Adegan film emosional, memotong bawang, kehilangan orang yang dicintai atau patah hati?
Sebenarnya ada banyak alasan untuk menangis.
(Baca juga: Tak Cuma Menyegarkan, Smoothie Kelapa, Mangga dan Nanas Ini Juga Menyehatkan untuk Ibu Hamil)
Dan mungkin ada situasi di mana kita menangis tanpa alasan.
Menurut para ahli, menangis tanpa alasan dapat menjadi indikasi kondisi fisik dan mental yang mendasar.
Mari kita cari tahu beberapa alasan membuat kita terkadang menangis tanpa alasan.
(Baca juga:Pria Ini Tak Dapat Restu Istrinya Nonton Piala Dunia, Hal Unik pun Dilakukan oleh Teman-Temannya)
1. Kelelahan
Kita mungkin tidak menyadarinya,setelah menjalani aktivitas seharian, tubuh kita terkadang akan kelelahan.
Kondisi seperti ini juga bisa membuat kita tiba-tiba menangis.
Sebuah penelitian yang dilakukan di University of Pennsylvania mengungkapkan bahwa tidur secara teratur hanya selama 4,5 jam dapat berdampak negatif pada kesehatan.
Ini dapat menyebabkan perubahan suasana hati, iritabilitas, dan perasaan sedih.
2. Kecemasan
Salah satu alasan paling umum untuk merasa sedih adalah kecemasan dan stres.
Tingkat kecemasan yang tinggi dapat membuat seseorang sedih dan menangis, kata ahli kesehatan.
Mereka mengatakan bahwa menangis menjadi solusi saat kita merasa cemas dan butuh bantuan orang lain.
3. PMS
Menangis selama periode pra-menstruasi sering dialami.
Ini sering disebabkan karena perubahan hormonal, kram, kembung dan sakit kepala.
4. Kondisi Fisik
Beberapa kondisi fisik juga dapat membuat kita menangis tanpa alasan.
Situasi medis ini termasuk kekurangan vitamin, stroke, gangguan tiroid, kadar gula darah rendah, penyakit Parkinson dan Pseudobulbar mempengaruhi (PBA).
5. Depresi
Alasan lain untuk menangis adalah depresi.
Ini bisa menjadi perasaan sementara dan dapat berlangsung selama beberapa hari.
Tetapi jika itu berlangsung lebih lama, maka itu adalah indikasi dari beberapa masalah kesehatan yang serius.
Kita harus periksa jika gejala seperti kesedihan yang berlangsung selama lebih dari dua minggu, kurangnya minat dalam kegiatan favorit, kelelahan ekstrim, perubahan nafsu makan, insomnia atau tidur terlalu banyak dan kecenderungan bunuh diri. (*)