Abdul mengaku selain berlibur, dirinya sering datang hanya untuk menyelesaikan tugas kampus bersama temannya.
Mahasiswa jurusan teknik sipil di Politeknik Aceh ini sengaja memilih Pantai Lampuuk karena dianggapnya bersuasana tenang sehingga membantu dalam menjernihkan pikiran ketika menyelesaikan tugas-tugasnya.
“Selain dijadikan tempat bersantai dan bermain ombak, pengunjung sering juga foto-foto di bawah tebing. Malah, kalau siang banyak yang berteduh sambil makan siang di sana,” terang Zulkifli, pengelola pantai.
Zul, sapaan akrabnya, menambahkan, selain menikmati pantai, wisatawan juga datang untuk menyaksikan matahari terbenam.
Lelah beraktivitas, pungunjung bisa menikmati hidangan di warung-warung di belakang pantai.
Warung-warung itu menyediakan beraneka ragam kuliner siap santap seperti ikan bakar ditemani es kelapa dengan harga mulai Rp10 ribu-Rp100 ribu.
Baca juga: Budget Minim? Bikin Desain Ruangan Rumah Seperti Ini Saja, Catchy!
Pihak pengelola pantai juga menyediakan fasilitas penginapan bagi wisatawan yang ingin bermalam, cukup mengeluarkan dana Rp350 ribu per malam.
“Kami sediakan tujuh kamar tidur di area pantai. Pengunjung bebas memilih lokasi kamar mana saja yang diinginkan, selagi belum keduluan yang lain,” lanjut Zul sambil bercanda.
Ada tiga kamar inap spesial yang lokasinya berada di pinggir tebing kawasan pantai.
“Tak hanya lokasinya yang spesial, pemandangan dari kamar ini juga. Arah depan balkon kamar langsung menghadap danau, menoleh ke kanan disuguhkan hamparan pantai dan lautnya. Lengkap, kan,” cerita Zul.
Baca juga: Setelah Berhijab, Nikita Mirzani Kenakan Busana Vivi Zubedi, Ini Tanggapan VIvi
Tarif untuk penginapan pinggir tebing berbeda dengan lainnya, yakni Rp400 ribu per malam.
Selain itu, sebenarnya di tengah danau disediakan satu kamar khusus untuk disewakan.
Namun menurut Zul, sudah beberapa bulan belakangan kamar ini tak lagi difungsikan lantaran alasan keamanan dan keselamatan.(*)
(Bagus Septiawan)