Waspadalah! Ini 3 Efek Menonton Sepak Bola Bagi Tubuh dan Pikiran Kita

By Juwita Imaningtyas, Senin, 16 Juli 2018 | 19:00 WIB
Menonton Sepak Bola Bersama (Masterfile Corporation)

 

NOVA.id - Menonton sepak bola memang menyenangkan bagi banyak orang.

Kita ingin melihat bagaimana permainan tim yang kita dukung.

Dengan antusias dan hati berdebar kita menantikan kemenangan tim tersebut.

Namun ternyata, menonton sepak bola memiliki pengaruh bagi tubuh dan pikiran kita.

(Baca juga: Unik, Begini Kebiasaan Putra Sulung Hanung Bramantyo Sebelum Makan)

1. Mempengaruhi Hormon

Saat menyaksikan pertandingan, otak kita aktif dan detak jantung pun meningkat.

Hal ini mempengaruhi hormon dalam tubuh.

Hormon testosteron akan meningkat ketika tim kita menang.

Lalu, akan menurun ketika tim kalah.

"Rilisnya hormon testosteron kemungkinan berhubungan dengan perasaan dominan," ujar Dr. Jesse Hanson, direktor klinis di Helix Healthcare Group, dilansir dari Medical Daily.

Inilah mengapa banyak kekacauan terjadi ketika sebuah tim menang.

Testoteron merupakan hormon yang menyebabkan orang menjadi lebih agresif.

(Baca juga: Selamat! Ardina Rasti Umumkan Kehamilan Pertamanya Melalui Instagram)

2. Menyebabkan Frustasi

Dr. Susan K. Whitbourne, seorang pakar, mengatakan bahwa menonton sepak bola di TV rumah dapat mempengaruhi perasaan kita.

Menyaksikan pertandingan sepak bola di TV berpotensi membuat kita frustasi.

Hal ini karena kita melihat permainan seakan kitalah pemainnya, namun tanpa kemampuan untuk mempengaruhi skor.

(Baca juga: Akhirnya! Yuanita Chirstiani Dilamar Kekasih dan Siap Menikah)

Kita hanya menjadi penonton namun tidak bisa mempengaruhi permainan.

Bisa dibayangkan bagaimana rasanya, bukan?

(Baca juga: Pinter Banget, Ternyata Ini Kebiasaan Gempi Tiap Selesai Mandi)

 3. Stres

Menonton sepak bola memang menyenangkan.

Namun di waktu yang sama juga membuat kita stres saat bekerja.

Sebuah studi pada 2012 pernah dilakukan oleh peneliti dari VU University Amsterdam yang mengukur hormon di sampel saliva dari 58 penggemar speak bola spanyol selama Piala Dunia.

Partisipan memiliki hormon kortisol dan testosteron yang tinggi.

Mereka sangat stres karena tidak bisa megendalikan pertandingan, hanya bisa menonton. (*)