NOVA.id - Larangan penggunaan sedotan plastik di berbagai tempat sekarang mulai diberlakukan.
Beberapa kota di dunia pun telah memberikan larangan tersebut ke setiap tempat makan atau kafe-kafe.
Jika melanggar, maka ada sanksi yang akan diberikan pada mereka.
(Baca juga: Wajib Tahu, Ternyata Ini Alasan Bahayanya Berenang Setelah Makan)
Beberapa kafe seperti Starbucks pun kini telah mengumumkan bahwa mereka akan menarik sedotan plastik di seluruh gerai miliknya.
Hal ini dikarenakan sedotan plastik telah memberikan pencemaran lingkungan dan kehidupan laut.
Plastik diketahui sangat susah untuk terurai sehingga harus di kurangi penggunaannya.
(Baca juga: Ganteng dan Kebapakan, 3 Artis Ini Dapat Hak Asuh Anak Pasca Cerai)
Tetapi larangan ini mendapatkan protes pada mereka yang menyandang disabilitas.
Karena sedotan plastik adalah kebutuhan mereka.
Seorang penyandang disabilitas, Imani Barbarin menuliskan bahwa sedotan awalnya digunakan di rumah sakit utuk memudahkan orang untuk minum, dan kemudian digunakan oleh restoran cepat saji.
(Baca juga: Mi Sagu, Sajian Khas Pekanbaru yang Lezat dan Menggoyang Lidah)
Mereka memprotes larangan ini karena merasa tidak diperhatikan.
Bahan alternatif seperti sedotan dari logam, bambu, pasta, akrilik silikon memang telah ditawarkan untuk mengganti plastik.
Namun hal ini bisa membuat cedera dan tidak bisa diposisikan dengan benar untuk mudah diminum.
(Baca juga: Meski Ada Masanya, Ternyata Ini Penyebab dari Anak Bisa Pubertas Dini)
Sedotan plastik yang mudah ditekuk adalah alat yang mudah dan aman untuk mereka gunakan.
Menurut Imani, sepertinya masih ada cara lain yang bisa dilakukan untuk mengurangi sampah plastik tanpa membuat orang disabilitas merasa terisolasi. (*)