Ternyata bakti seorang anak berbuah manis, dokter ahli ini lulus terbaik diprogram AAMS diploma Paris, lalu meraih Master preventive & anti aging medicinenya di Dresden International University di Jerman dan tak berhenti sampai di situ, ia melakukan riset di negara Putin untuk tingkat doktoral di Saint Petersburg Rusia, dan kembali menjadi lulusan terbaik.
Risetnya mengenai stem cell dan peptide untuk memperpanjang telomere dan pengaruh Sirtuin gen di Rusia langsung dibimbing oleh penemu peptide bioregulator, Prof. Vladimir Khavinson, MD, PhD.
Jabatan Presiden WOCPM atau badan Akreditasi Anti Aging Dunia pun disandangnya.
(Baca juga: Banyak Dipuji, Begini Potret Nikita Mirzani dalam Jepretan Diera Bachir)
WOCPM sendiri berpusat di Paris dengan anggota 74 negara.
Deby benar benar menggoreskan sejarah dan namanya terdapat pada buku di Perpustakaan di Oxford UK.
Prestasi lainnya, pada 22 Juni 2018 ia dikukuhkan menjadi profesor.
Menurut keterangan Prof. Jaime Rodrriguez Rektor EIU Barcelona, gelar professor di Spanyol memiliki empat rangking dan Deby Vinski dikukuhkan sebagai professor tertinggi yaitu PROFESSOR CATEDRATICO DE UNIVERSITADA.
Prof. Dr Jafar Basri mantan Rektor UPN Veteran Jakarta yang juga hadir di Barcelona menyatakan sangat bangga bahwa ada perempuan Indonesia yang menjadi professor Catedratico terakreditasi dan memang merupakan yang tertinggi.
Mantan ketua APTISI (Asosiasi Perguruan Tinggi) ini kagum dengan orasi ilmiah dr. Deby Vinski yang langsung diwujudkan dengan launching master program of anti aging medicine di mana dr. Deeby menjadi Direktur Post Graduate di EIU.(*)