Punya Elektronik Bekas? Eits, Jangan Asal Buang, Taruh Sini Saja!

By Healza Kurnia, Kamis, 2 Agustus 2018 | 18:30 WIB
Rafa Jafar, penggagas e-waste RJ yang khusus menerima sampah-sampah elektronik (dok. pribadi)

Meski begitu, kita tak perlu khawatir, karena kita juga bisa berbuat sesuatu untuk menyikapi makin banyaknya sampah elektronik.

Sebelumnya, kita harus memahami dulu perbedaan dan jenis-jenis sampah.

Ada sampah organik, anorganik, dan sampah elektronik.

Jangan campur sampah-sampah ini ke dalam satu tempat, tapi pisah dan pilahlah menurut jenisnya.

Jika sudah terkumpul banyak, kita bisa tampung dalam satu dropbox khusus sampah elektronik.

Wadah ini bisa terbuat dari kayu ataupun akrilik sesuai kebutuhan.

(Baca juga: Bayi Ini Dijuluki Superhero Kecil Karena Tanda Lahirnya, Kok Bisa?)

Dropbox tersebut bisa ditempatkan di mana saja, yang penting sampah elektronik itu jangan disatukan dengan sampah biasa.

Dropbox sampah elektronik (dok. Pribadi)

Nah, jika dropbox sudah penuh, bisa langsung diserahkan ke e-waste dropzone yang tersebar di beberapa lokasi, salah satunya stand khusus yang digagas Pemprov DKI untuk menampung pembuangan sampah elektronik, setiap Minggu di acara Car Free Day.

Nantinya, sampah-sampah tersebut akan disalurkan pada perusahaan pengolah elektronik untuk didaur ulang dan meminimalkan bahayanya pada lingkungan.

“Tahapannya itu dipilah dulu, kan banyak tuh sampah elektronik. Pisahin handphone dengan handphone, kabel dengan kabel, TV, laptop. Setelah itu, dipisah lagi lebih detail kaca dengan kaca, plastik dengan plastik,” jelas Rafa

(Baca juga: Luar Biasa! Putri Diana Berhasil Kecilkan Pinggang Hingga 10cm Sebelum Pernikahan)