Waduh, Jangan Sampai Keliru! Ternyata Ini Waktu Diet yang Tepat

By Healza Kurnia, Rabu, 8 Agustus 2018 | 11:45 WIB
Diet (Istock)

NOVA.id - Zaman berubah, gaya hidup kita pun pasti berubah.

Kalau dulu kita banyak bergerak dan mengonsumsi makanan alami, kini generasi baru lebih banyak tergantung pada gadget dan membuat kita malas bergerak.

Belum lagi olahan makanan serba instan merebak.

“Gaya hidup berubah, bahkan dari kecil banyak yang sudah diajarkan makan fastfood. Apalagi anak-anak malas bergerak karena hobinya main gadget. Itu bisa mengancam obesitas,” kata ahli gizi dr. Dian Permatasari M.Gizi, Sp.GK.

(Baca juga: 5 Cara Kelola Gaji Pas-pasan agar Hasrat Traveling Tetap Tersalurkan)

Nah, perubahan gaya hidup itulah yang bisa mengancam kesehatan dan memicu bentuk tubuh kita tak ideal lagi.

Sehingga mendorong banyaknya program diet, termasuk yang instan dengan menjanjikan mampu mengembalikan bentuk tubuh ideal dengan cepat.

Sebagai perempuan dan tumpuan keluarga, kita jangan sampai mudah terpancing dengan diet instan yang tak jelas.

Toh, kita tahu, bahwa lelaki dan perempuan sejatinya memiliki pola makan yang sama, yaitu pola makan dengan gizi seimbang.

Jadi pemenuhan kalori, karbohidrat, dan protein harus ada setiap kita makan.

(Baca juga: Jangan Ajak Pasangan Kita ke Acara Sahabat! Ketahui 4 Alasannya)

Menurut dr. Dian, dalam setiap piring makanan kita, ada baiknya terdiri dari sayur dan buah buahan (50 persen), protein seperti ikan, ayam, atau kacang-kacangan (25 persen), dan karbohidrat berupa beras atau gandum, pasta, atau roti (25 persen).

Nah, dengan menerapkan pola makan seperti itu, badan kita akan tetap segar dan ideal serta tak perlu diet instan.

Lantas, kapan waktu yang tepat untuk kita diet?

Tentu saja ada ukuran waktunya.

Namun, dalam hitungan standar, kita disarankan ikut diet jika Indeks Massa Tubuh (IMT) pada tubuh kita sudah melewati angka standar.

“Misalnya, jika kita sudah masuk kategori overweight maupun obesitas, kita tentu disarankan untuk diet. Jika tidak, justru akan menimbulkan bibit penyakit di kemudian hari,” ungkap dr. Dian.

(Baca juga:Komentar dari Warganet Ini Mendapat Nyinyiran Pedas dari Rossa)

Jika sudah disarankan diet, dibutuhkan niat dan komitmen yang kuat untuk menjalankannya.

Sebab, kalau kita tak konsisten, bukannya mendapat kesembuhan dan berhasil menurunkan berat badan, yang ada malah menderita efek samping dari program diet itu sendiri.

Tak heran jika ada yang ikut diet, eh malah sakit.

(Baca juga: Benarkah Gemini dan 3 Zodiak Ini Menyesal Setelah Buru-Buru Menikah?)

Bisa jadi karena tubuh kita tak mampu beradaptasi dengan program diet yang kita pilih.

“Jadi, meski memutuskan untuk diet, tetap dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter agar program diet yang kita ikuti bisa ditelaah dengan baik,” kata dr. Dian.

“Jangan sampai terjebak ikut-ikutan dengan diet yang sangat populer, meskipun kandungan ilmiahnya tak jelas dan belum diuji dengan baik,” imbuhnya.(*)

(Melissa Tuanakotta/Muhamad Yunus)