Asyik, Meski Makan Banyak Tubuh Tetap Bisa Kurus lho, Ini Caranya!

By Healza Kurnia, Kamis, 9 Agustus 2018 | 07:30 WIB
Food combining kini menjadi tren diet yang mudah dilakukan (istock)

NOVA.id - Sehat, namun tak menyiksa.

Rasanya itu adalah hal yang tepat untuk menggambarkan food combining.

Sebagai salah satu pola makan sehat, food combining tak punya banyak aturan yang memusingkan seperti beragam jenis diet lainnya.

“Food combining adalah diet sehat yang memungkinkan kita makan enak tanpa perlu pusing. Konsepnya mudah dan hasilnya nyata. Cukup dengan memerhatikan padupadan yang ada di piring kita setiap makan,” terang praktisi kesehatan dan pegiat gaya hidup sehat Erikar Lebang.

(Baca juga: Sophia Latjuba Putus dengan Ariel, Luna Maya Curhat pada Melaney Ricardo)

Prinsip food combining hanya menerapkan menu dan pola makan yang dinilai sesuai dengan karakteristik dan cara kerja tubuh manusia.

Dilihat dari struktur dan sistem pencernaannya, manusia cenderung mengarah ke makhluk herbivora, maka dari itu bahan makanan alami seperti sayur-sayuran dinilai lebih bermanfaat bagi manusia ketimbang daging dan sumber protein hewani lainnya.

Dalam metode food combining yang dipopulerkan oleh Dr. William Howard Hay di tahun 1920-an itu, ada dua aturan dasar yang pantang dilanggar peserta diet food combining, yaitu selalu konsumsi sayuran segar dan pisahkan karbohidrat dengan sumber protein hewani dalam satu kali makan.

“Jika mau makan nasi, pasangkan dengan aneka sayur segar seperti lalapan. Jika mau dilengkapi dengan lauk, pilih yang non protein hewani seperti olahan kentang, tahu, dan tempe. Sebaliknya, jika ingin makan daging atau ayam, jangan dibarengi dengan nasi, tapi gantilah dengan sayur-sayuran,” terang penulis buku Food Combining itu Gampang.

(Baca juga: Ariel NOAH Banjir Ucapan “Innalillahi”)

Jam makan pun harus diperhatikan.

Menurut Erikar, tubuh punya jam alami untuk makan, yaitu antara pukul 12 siang hingga 8 malam.