Eksis Sejak 1952, Ini Dia Pisang Plenet Legendaris di Semarang, Unik!

By Healza Kurnia, Sabtu, 18 Agustus 2018 | 07:00 WIB
Model camilan pisang plenet di warung angkringan Pak Triyono, Semarang (Maria/NOVA)

O, iya. Pisang ini paling enak disajikan panas-panas, makannya di angkringan sambil menikmati suasana kota Semarang.

Triyono, sang penjual pisang plenet, mengaku sudah menjajakan camilan ini sejak dirinya lulus sekolah menengah atas.

Awalnya, dia berjualan pisang plenet sambil berkeliling kota, sampai akhirnya menetap sekitar tahun 1962 di Jalan Pemuda, Semarang ini.

Sebenarnya usaha kuliner pisang plenet ini sudah turun-temurun dijalankan oleh keluarga Triyono.

(Baca juga: Wah, Unggah Foto Saat Gadis, Kecantikan Ashanty Tak Pernah Berubah!)

Sebelumnya Mbah Javar, yang tak lain adalah kakek dari Triyono yang pertama kali menjualnya, lalu diturunkan kepada anaknya Mbah Turdi, baru kemudian kepada Triyono.

Mbah Turdi dan Triyono, generasi kedua dan ketiga pisang plenet (Maria/NOVA)

Nah, Mbah Turdi sampai sekarang pun masih aktif berjualan.

Di usianya yang menginjak 80 tahun, dia masih kuat dan tetap bersemangat menjajakan pisang plenet warisan ayahnya.

Setiap hari Mbah Turdi dan anaknya, Triyono, bergantian untuk berjualan.

Selanjutnya tongkat estafet warisan pisang plenet ini perlahan mulai diperkenalkan kepada anak kedua Triyono yang berniat mengembangkan cabang pisang plenet legenda ini.

“Iya, saya gantian sama Bapak. Kalau saya pagi, habis itu malam digantikan sama Bapak jualannya,” ujar Triyono.

(Baca juga: Definisi Perempuan Merdeka Versi Widi Mulia)