Sebelum merintis Girls In Tech, ia memulai sebuah bisnis digital marketing bernama Think.Web digital&technology agency di tahun 2007.
Menurutnya, membangun bisnis adalah awal dari perjalanan panjang.
"Mulai dari menemukan masalah untuk dipecahkan, membangun tim yang tepat, menyusun strategi marketing, hingga merencanakan keuangan dan menjalankan kegiatan operasionalnya," tutur dia.
Anan juga memiiliki tagline dalam berbisnis yakni "seperti ikut lari maraton" lantaran seseorang enterpreneur pasti butuh latihan, mempersiapkan daya tahan tubuh, dan juga tekad yang cukup untuk bisa menyelesaikan lomba.
(Baca juga: Ganteng & Berprestasi, Atlet Hoki Es Ini Ternyata Anak Artis Terkenal)
Hal ini pula yang ia ajarkan dan terapkan dalam organisasi nonprofit yang memfokuskan diri pada pemberdayaan perempuan dengan bantuan teknologi.
"Karena kami tahu bahwa ada yang salah jika hanya 20% perempuan yang berkiprah di industri yang mempengaruhi hidup mereka," tegasnya.
Berawal dari pemikiran tersebut, Girls In Tech mulai mengkampanyekan dirinya sebagai gerakan yang membantu para perempuan-perempuan di berbagai belahan wilayah di Indonesia untuk lebih menguasai dunia teknologi.
(Baca juga: Badai Pasir di Mekah, Asri Welas Rekam Keadaan Hingga Sempat Panik)