Namun sekarang, desain brace sudah tidak terlalu menakutkan lagi.
Sudah begitu, bentuknya pun bisa diatur sesuai bentuk tubuh.
Dalam pembuatan brace, koreksi kurvanya menggunakan komputer 3D, sehingga mampu menyimulasikan posisi kurva.
Alat ini juga dibuat menggunakan metode laser scanner sehingga bisa memastikan bentuknya sesuai dengan derajat dan postur tubuh pasien.
(Baca juga: Nonton Asian Games di Palembang Sekaligus Berlibur ke Sini, yuk!)
Teknologi seperti ini bisa mempercepat proses perbaikan tulang.
“Efektif atau tidaknya brace dapat dilihat dari kualitas desain dan pembuatan brace dan mampu melakukan koreksi atau perbaikan kurva skoliosis. Selain bentuk brace yang ramping, ringan dan kokoh, warna dan desainnya dapat disesuaikan dengan gaya dan selera setiap pemakainya sehingga dapat menambah rasa kepercayaan diri saat digunakan,” ujar Labana Simanihuruk, B.Sc, ahli fisiologi dan anatomi dari Brace & Rehab Clinician.
Tidak ada durasi yang pasti untuk perbaikan tulang.
(Baca juga: Sutradara Mile 22 Tulis Pesan Romantis di Instagram Audy Item, Apa ya?)
Menurut Labana, itu semua tergantung dari faktor genetik, niat, dan kepatuhan dari masing-masing orang.
Jika semua faktor mendukung, pemakaian brace selama dua tahun sudah mampu untuk memperbaiki tulang.(*)
(Maria Ermilinda Hayon/Melissa Tuanakotta)