NOVA.id - Memiliki rekan yang selalu membatalkan janji tentu menyebalkan.
Atau mungkin Sahabat NOVA ialah orang yang suka membatalkan janji yang sudah dibuat ? Kebiasaan tidak baik ini tentu akan merugikan bagi sebagian orang.
Sesulit itukah untuk tidak membatalkan janji? Jika dirasa sulit, perhatikan beberapa tips berikut agar kita menjadi pribadi yang lebih baik.
Baca Juga : Sule Bingung Diceraikan, Pakar Ekspresi Wajah Baca Sifat Asli Lina, Apa Hasilnya?
- Belajar mengatakan iya, saat kita sebenarnya tidak menginginkannya.
Pertama, mungkin kita sering dirundung rasa takut jika menolak ajakan teman untuk melakukan sesuatu.
Hal tersebut ialah normal. Para ahli mengatakan ini karena kami terprogram untuk koneksi sosial.
Dengan mengatakan ‘ya’ ada hubungannya dengan kombinasi keinginan untuk menyenangkan orang lain.
Baca Juga : Tak Cukup Bukti, Bos JD.ID Bebas dari Tuduhan Penyimpangan Seksual
“Ini adalah keinginan manusia yang sangat mendasar untuk ingin menjadi bagian dari sesuatu, ”kata Alison Stone, seorang psikoterapis yang berbasis di New York.
Masalahnya adalah ketika kita melakukan hal-hal diluar keinginan, imbuhnya, kita akan berakhir dengan perasaan kesal dan fustasi.
Menjadi lebih sadar akan hal ini dapat membantu menginformasikan pengambilan setiap keputusan.
Baca Juga : Begini Perbedaan Gaya Busana Shan Cai Meteor Garden 2001 dan 2018
Selain itu dapat memungkinkan kita untuk tidak sepenuhnya berkomitmen sebelum kita benar-benar tahu bagaimana perasaan kita tentang rencana yang dibuat.
- Percayai insting kita saat diminta untuk membuat rencana.
Ungkapan ‘ikuti kata hati’ mungkin ada benarnya. Walau terkadang lebih mudah diucapkan daripada dilakukan.
Ilene Ruhoy, ahli saraf bersertifikat di Seattle, mengatakan kita secara intuitif tahu apa yang kita lakukan dan apa yang tidak diukai, dan penting untuk menyelaraskannya.
Baca Juga : Ibu Paling Setia, Menjaga Sang Anak Dalam Kegelapan Tanpa Makan
Jadi sebaiknya jangan mudah mengatakan ‘ya’ untuk hal-hal yang kita tidak inginkan.
- Ketika kita ingin membatalkan, tanyakan pada diri tentang alasannya.
Ruhoy menyarankan agar kita menanyakan kembali alasan kita membatalkan janji.
“Kita harus melihat jauh ke dalam niat dan motivasi ketika kita merasakan dorongan untuk membatalkan pada sesuatu yang telah kita katakan ya,” kata Ruhoy.
Baca Juga : #RelationshipGoals, Ini Ungkapan Mesra David Beckham untuk Sang Istri
- Ingatlah bahwa pembatalan janji akan lebih merusak daripada mengatakan tidak.
Jika Sahabat NOVA mengalami kesulitan untuk menolak seseorang, ingatlah bahwa pembatalan janji sangat menyakiti perasaan orang.
Seorang psikolog di Los Angeles Sophie Chiche mengatakan orang sering berpikir lebih mudah untuk mengatakan ya daripada mengalami perasaan tidak nyaman dengan mengatakan tidak.
“Kita memiliki hak untuk mengatur bagaimana cara kita menghabiskan waktu. Dan semakin cepat kita menyadari dan memiliki itu, akan lebih baik bagi kita dan hubungan dengan sesama,” tandasnya.
Baca Juga : Akhirnya Siti Badriah Tanggapi Kritikan Warganet Soal 'Lagi Syantik', Ini Pengakuannya
- Jika terdesak, belajar untuk membatalkan janji dengan anggun.
Jika kita sulit menolak ajakan dan ternyata tidak juga menunaikan janji, tentu ada hubungan yang harus dijaga dengan baik.
Tapi bagaimana cara mempertahankan hubungan kita dengan orang lain?
Stone mengatakan penting untuk diingat bahwa membatalkan pada menit terakhir sering dilakukan orang dengan cara yang salah.
Baca Juga : Keseringan Mendengkur Saat Tidur Bikin Kadar Kolesterol Makin Tinggi!
Jadi ambillah keputusan dengan penawaran pembuatan ulang janji yang sudah dilakukan.
"Tindak lanjuti pembatalan dengan saran untuk penjadwalan kembali. Sekali lagi, tekankan bahwa kita memprioritaskan hubungan dengan orang tersebut," kata Stone. (*)