"Yang ada itu hanya uang operasional yang sekolah gunakan untuk biayai seluruh kegiatan siswi saat latihan menari. Misalnya untuk uang transportasi, makan, sewa kendaraan, dan itu semua kami yang bayar pakai uang operasional itu. Jadi engga ada sama sekali yang namanya uang honor," terang Edi.
Pada sisi lain, INASGOC sudah mengkalim menyelesaikan pembayaran terhadap 2.000 penari yang turut andil dalam perhelatan Asian Games 2018.
Melansir dari Kompas.com, pihak INASGOC menjelaskan bahwa uang operasional yang diberikan per penari sejumlah RP 200.000,00 setiap kali latihan.
Baca Juga : Berita Terpopuler : Rahasia Awet Muda Yuni Shara dan Meriam Bellina Hingga Diet Brokoli Turunkan Bobot 50 Kg
Mekanismenya, pembayaran ini disetor oleh INASGOC kepada rekening sekolah asal penari melalui transfer bank.
"Panitia sangat berterima kasih kepada para penari, guru dan orang tua mereka yang telah memberikan kontribusi besar bagi Indonesia. Kerja keras dan penampilan para penari tidak bisa dinilai dengan apapun, tetapi apa yang telah dilakukan akan selalu abadi di hati dan benak seluruh rakyat Indonesia juga dunia," ujar Eris Herriyanto, Sekertaris Jenderal Panitia Pelaksanaan Asian Games 2018.
Adapun sekolah yang turut mengirimkan siswanya sebagai penari Asian Games 2018 termasuk SMA 70, SMA 6, SMA 3, SMA 71, SMA 82, SMA 66, SMA 4, SMA 68, SMA 78, SMA 23, SMA 49, SMA 34, SMA 48, SMA 90, SMA 46, SMA 24, SMA Angkasa 1 Halim dan SMA Dian Didaktika.
Sahabat NOVA, semoga kasus ini bisa segera diselesaikan dengan baik ya oleh pihak terkait. (*)