Putra Reisa Broto Asmoro Jalani Prosesi Adat Tedhak Siten, Ini Makna Yang Terkandung di Dalamnya

By Hinggar, Minggu, 21 Oktober 2018 | 18:23 WIB
Putra Reisa Broto Asmoro Jalani Prosesi Adat Tedhak Siten, Ini Makna Yang Terkandung di Dalamnya (instagram @reisabrotoasmoro)

NOVA.id - Sabtu, (20/10) keluarga dokter Reisa Broto Asmoro dan suaminya, Kanjeng Pangeran Tedjodiningrat Broto Asmoro menggelar sebuah acara adat untuk putra mereka R. Satriyo Daniswara Brotoasmoro.

Acara adat tersebut disebut dengan tedhak siten atau turun tanah.

Prosesi ini dilakukan saat anak telah menginjak usia 7 bulan.

Baca Juga : Usai Digandeng Sinden, Kini Sule Terciduk Makan Berdua dengan Pedangdut Seksi!

Acara adat yang sudah banyak dilupakan ini memiliki makna di setiap rangkaian prosesinya.

Dalam unggahannya dokter Reisa mengungkapkan makna yang terkandung dalam acara tedhak siten ini.

"Tedhak siten merupakan serangkaian upacara untuk anak yang berisi harapan agar buah hati dapat menjalani hidup dan mempunyai arti bagi bumi," tulis Reisa dalam caption di instagramnya.

Baca Juga : Tak Mau Makan Hidangan Tahanan, Ratna Sarumpaet Diet dengan Menu Ini

Momen yang harus dijalani putra Reisa dalam prosesi ini antara lain:

1. Tedhak juadaah (ketan)

Tedhak juadah (instagram @reisabrotoasmoro)

Ketan yang disiapkan untuk prosesi ini memiliki banyak warna dan setiap warna memiliki arti tersendiri.

Merah melambangkan keberanian, putih melambangkan kesucian, hijau perlambang alam semesta, biru perlambang langit, dan kuning melambangkan cahaya, jingga melambangkan matahari, dan coklat perlambang bumi.

Ketujuh warna yang dilewati tersebut menjadi berbagai macam unsur yang ada di dunia ini dan dengan itu diharapkan Baby Yoda bisa melewatinya dengan mudah.

Baca Juga : Jokowi Lebih Sering Ajak Jan Ethes, Kaesang Pangarep: Saya Tidak Pernah Diajak Lagi

2. Mencuci kaki dengan air setaman

Dikutip dari Nakita.id, prosesi ini menandakan orang yang diharapkan selalu menyucikan diri, baik itu membersihkan badan maupun mensucikan rohani dan menyucikan hati.

Baca Juga : Kunjungi Sang Cucu dan Pippa, Ibu Kate Middleton Gunakan Mantel Milik Putrinya?

3. Menaiki tangga tebu

Ini memiliki makna filosofis, yaitu tingkatan kehidupan dan harapan untuk mengejar kehidupan yang lebih baik.

Untuk mencapai cita-cita dengan ketetapan hati, agar anak yang melaluinya bisa memiliki tujuan yang lurus dan memiliki mental yang kuat dan kerja kerasnya berbuah manis.

Baca Juga : Tangisnya Pecah, Hanum Salsabiela Rais Kenang Perjuangannya 11 Tahun demi Miliki Momongan

4. Kurungan ayam

masuk dalam kurungan ayam (instagram @reisabrotoasmoro)

Yoda masuk ke dalam sebuah kurungan ayam raksasa.

Kurungan tersebut melambangkan dunia fana yang terbatas.

Ini juga mengandung harapan agar ia bisa mengenali dan dikenali oleh lingkungannya, berbaur dengan alam dan mengerti dengan alam yang dipijaknya.

Baca Juga : Membedah Kemegahan Rumah Uya Kuya, Nagita Slavina Takjub: Kayak Kerajaan Banget!

5. Memilih benda yang tersedia

memilih benda yang tersedia (instagram @reisabrotoasmoro)

Di dalam kurungan ayam tersebut, telah disediakan beberapa macam benda.

Yoda dibiarkan memilih sendiri benda yang menarik untuknya.

Dari pilihannya tersebut menjadi gambaran profesi anak di masa depan.

Menurut Masbukhin, pemandu acara tedhak siten tersebut, Yoda memilih stetoskop untuk pertama kali, kemudian bola, dan pilihan ketiganya adalah uang.

Baca Juga : Viral Karma Instan, Rini Puspitawati yang Menjadi Korban CR-V di Sarangan Meninggal Dunia

6. Sebar udik-udik

Prosesi ini adalah penutup dari acara tedhak siten.

Dalam acara ini dilakukan dengan menabur hasil alam dan uang logam sebagai lambang berbagi.

Sepertinya kita tak boleh melupakan upacara adat yang mengandung filosofi penting ini ya Sahabat NOVA.

Baca Juga : Salut, Rossa Tak Canggung Temani Anak Belanja di Pinggir Jalan

Selain melestarikan budaya, ini juga menjadi pengingat akan tujuan seseorang menjalani kehidupannya. (*)