Kisah Cinta Istri Cantik Soekarno, Sempat Coba Bunuh Diri Saat Ditinggal

By Juwita Imaningtyas, Rabu, 24 Oktober 2018 | 10:37 WIB
Kisah Istri Cantik Soekarno, Sempat Coba Bunuh Diri Saat Ditinggal (Tribunnews)

NOVA.id - Bukan rahasia lagi bahwa presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno atau Bung Karno memiliki banyak istri.

Salah satu istri Soekarno yang terkenal akan kecantikannya ialah Ratna Sari Dewi Sukarno.

Perempuan ini memiliki nama asli Naoko Nemoto.

Baca Juga : Giliran Atiqah Hasiholan Diperiksa Atas Kasus Ratna Sarumpaet

Ia sempat dianggap banyak orang memanfaatkan Soekarno demi memperlancar bisnis para konglomerat Jepang.

Tetapi, siapa sangka kisah cinta Soekarno ini begitu dramatis, karena cinta Naoko ke Putra Sang Fajar begitu besar.

Naoko lahir di Tokyo 6 Februari 1940, dari keluarga miskin.

Ratna Sari Dewi atau Naoko Nemoto dan Bung Karno ()

Baca Juga : Terus Disaingi Jan Ethes, Kaesang Pangarep Ubah Bio Twitternya, Ngenes!

Awalnya ia bekerja sebagai agen asuransi, sebelum menjadi seorang entertainer.

Pada 16 Juni 1959, Naoko mengisi acara di hotel Imperial, Tokyo, guna menyambut kedatangan tamu negara.

Di sanalah Soekarno pertama kali bertemu Naoko, dan jatuh hati.

​Ratna Sari Dewi Saat Berusia 19 Tahun (Youtube)

Baca Juga : Pasangan Enggan Diajak Berhubungan Intim? Mungkin Ini Penyebabnya!

Setelah pertemuan itu, keduanya rutin saling berkirim surat cinta.

Setiap Soekarno berkunjung ke Jepang untuk membicarakan pampasan perang, ia selalu menemui Naoko.

Hubungan Soekarno dengan Naoko ini ternyata mengkhawatirkan sejumlah pihak.

Baca Juga : Sering Gigit Kuku, Tubuh Kakek Ini Justru Menyerang Organnya Sendiri!

Ratna Sari Dewi, Istri Kelima Soekarno (Youtube)

Dalam kisah yang ditulis Julius Pour di buku Kisah Istimewa Soekarno, ABRI sangat khawatir dengan kisah cinta Bung Karno ini.

Sebab, secara politis dampaknya sangat merugikan.

Pasalnya, saat itu musuh pemerintah mencoba memanfaatkan situasi itu untuk menjelek-jelekkan nama dan kelakuan Soekarno.

Apalagi saat itu Indonesia sedang melancarkan Konfrontasi Malaysia

Pimpinan ABRI lantas mengirim dua perwiranya, Ahmad Yani dan Soenarso untuk menyusul Soekarno yang kala itu tengah berada di Jepang menemui Naoko.

Baca Juga : Sering Traveling Bareng Istri, Ternyata Ini Negara Impian Dion Wiyoko yang Belum Terwujud

Setibanya di hotel tempat Soekarno menginap, Ahmad Yani dan Soenarso sempat berdebat tentang siapa yang harus berbicara kepada Soekarno dan mengajaknya pulang.

Keduanya takut jika sang Presiden marah.

Akhirnya Soenarso yang bicara dan berterus terang kepada Soekarno agar segera pulang dan memutuskan tali asmaranya dengan Naoko.

Baca Juga : Gemas! Semakin Buncit, Hamish Daud Tak Ingin Berhenti Pegang Perut Raisa

Sebenarnya Soenarso sudah bersiap menerima kemurkaan Sang Presiden.

Ternyata jawaban Soekarno sungguh tak disangka. “Lha, cara untuk memutuskan (Nemoto) bagaimana?”

“Gampang, Pak. Sekarang saja Bapak kembali ke Jakarta, tanpa memberitahu siapa pun, kecuali protokol pemerintah Jepang,” saran Soenarso.

Nasihat itu langsung dijalankan Soekarno.

Sore itu juga, dia dan rombongannya terbang ke Jakarta.

Baca Juga : Sering Traveling Bareng Istri, Ternyata Ini Negara Impian Dion Wiyoko yang Belum Terwujud

Mencoba Bunuh Diri

Malam hari setelah Soekarno pergi, ternyata Naoko datang ke hotel. Dia terkejut karena Soekarno sudah pulang, tanpa pamit.

Perasaannya campur aduk, antara sedih karena ditinggal kekasih dan harga diri yang terhina.

Dalam kesedihan, Naoko akhirnya mengambil jalan pintas, yakni mencoba harakiri.

Baca Juga : Sederhana dan Cantik, Begini Tampilan Kahiyang Ayu Hadiri JFW 2019!

Beruntung nyawanya bisa diselamatkan oleh pihak hotel yang langsung membawanya ke rumah sakit.

“Ketika berita bunuh diri tadi sampai di Jakarta, kami sendiri juga bingung, disampaikan tidak kepada Soekarno,” kenang Soenarso tentang kisah cinta Bung Karno ini.

Namun kabar itu akhirnya sampai ke Soekarno juga. Reaksinya bisa ditebak.

Baca Juga : Jarang Tersorot Kamera, Begini Sederet Aktivitas Rahma Azahri

Sebagai pria yang bertanggung jawab, Soekarno langsung terbang ke Jepang tanpa peduli nasihat apa pun.

Setelah peristiwa itu tak ada satu pihak pun yang bisa menghalangi jalinan cinta Soekarno ke Naoko.

Presiden Soekarno akhirnya menikahi Naoko dengan hukum Islam pada 3 Maret 1962.

Baca Juga : Mencoba Selamatkan Diri, Perempuan Ini Tak Pejamkan Mata Saat Tergulung Tsunami Palu

Ini ibarat kebahagiaan tapi juga musibah bagi Naoko.

Di satu sisi ia merasa bahagia, tapi juga sedih akan peristiwa yang dialami keluarganya di Jepang.

Kabarnya, ibu Naoko langsung terkena serangan jantung dan meninggal dunia begitu mendengar anaknya menikah dengan Soekarno dan berganti agama.

Baca Juga : Sering Traveling Bareng Istri, Ternyata Ini Negara Impian Dion Wiyoko yang Belum Terwujud

Sementara kakaknya, usai sang ibu meninggal, bunuh diri karena merasa nama keluarganya tercemar.

Dia terhina karena adiknya menjadi “selir” dari presiden negara miskin seperti Indonesia.

Dari perkawinannya dengan Soekarno, lahir seorang putri yang diberi nama Kartika Soekarnoputri.

(Tjahjo Widyasmoro)

Artikel ini telah tayang di Intisari-Online dengan judul Diperingatkan 'Ribuan Kali', Mengapa Bung Karno Tetap Nekat Nikahi Naoko Nemoto?