3. Berikan rasa aman dan jangan paksa anak mengakui kesalahan
Jangan paksa atau marahi kalau anak menghindar dan masih takut untuk mengakui kesalahan.
Anak akan semakin takut kalau orang tua menyudutkan dan memaksa untuk mengakui kesalahan.
Berilah dukungan dan rasa aman kepada anak. Kalau mereka sudah merasa aman biasanya anakpun akan jujur dan berani mengakui kesalahan.
Baca Juga : Podomoro Park Bandung, Kenyamanan Hunian dalam Kemewahan Resort
4. Ajarkan keberanian kepada anak
Untuk mengakui kesalahan dibutuhkan keberanian. Bila anak belum berani meminta maaf, orangtua dapat menemani anak untuk meminta maaf agar timbul rasa percaya diri pada anak.
5. Beri contoh nyata dan keteladanan
Anak-anak adalah peniru ulung. Apa yang dilakukan orang tuanya akan menjadi contoh untuk mereka.
Oleh karena itu saat orang tua melakukan kesalahan dan diketahui anak, tidak usah malu untuk meminta maaf dan mengakui kesalahan.
Berilah contoh nyata kepada anak-anak bagaimana kita bisa memperbaiki kesalahan.
Baca Juga : Ditanya Igun Tentang Fransen Susanto, Ayu Ting Ting: Akuin Lah!
Melatih anak untuk mau mengakui kesalahan dan minta maaf akan memberikan efek yang sangat baik untuk pertumbuhan dan perkembangan serta kepribadian anak.
Dengan mau mengakui kesalahan, anakpun akan cenderung dapat bersosialisasi dalam lingkungan dan dapat menjadikannya manusia yang berkarakter dan berakhlak mulia.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Langkah Mengajarkan Anak Meminta Maaf".