NOVA.id – Wabah baru muncul dalam bentuk yang lebih mengerikan di Amerika Serikat.
Salah satu penyakit yang ditakuti warga Amerika pada abad ke-20 tersebut muncul kembali.
Berkat adanya program vaksinsi yang agresif, penyakit Poliomielitis (Polio) berhasil diberantas pada tahun 1979, namun masih merajalela di bagian negara lain.
Baca Juga : Podomoro Park Bandung, Kenyamanan Hunian dalam Kemewahan Resort
Seperti NOVA.id lansir dari Intisari Online, meski bukan polio, wabah baru tersebut memiliki gejala-gejala yang mirip seperti polio dan tentunya berdampak buruk pada mereka yang terjangkit.
Menurut CBS News, “Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit telah mengkonfirmasi 62 kasus kondisi neurologs seperti polio akut myelitis, juga dikenal sebagai AFM, sejauh tahun ini di AS. Lebih dari 90 persen kasus melibatkan anak-anak 18 tahun muda, dengan rata-rata umur 4 tahun.
Kasus telah dikonfirmasi 22 negara bagian. Para pejabat mengatakan mereka mencari tambahan 65 kemungkinan kasus AFM.”
Baca Juga : Yuk, Rapikan Lemari agar Tak Pusing Pilih Pakaian di Pagi Hari
Poliomielitis yang telah melumpuhkan dan membunuh ribuan orang Amerika di pertengahan abad ke-20 tersebut dapat dicegah dengan vaksin.
Namun, perlu adanya beberapa dosis untuk agar pencegahan tersebut efektif.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menyarankan para wisatawan untuk melakukan penguat vaksin polio sebelum bertandang ke negara AS.
Baca Juga : Dampingin Suami Dinas Ke Luar Negeri, Maia Estianty Tampil Anggun dan Berkelas
Tak terkecuali mereka yang tinggal di negara-negara terjangkit.
6 cases of rare polio-like illness confirmed in Minnesota https://t.co/bLXKOpFBUk pic.twitter.com/5pnOgfD9RA
— ABC 7 Chicago (@ABC7Chicago) October 8, 2018
Pasalnya, setelah seseorang telahh terinfeksi, tidak ada perawatan khusus untuk menanganinya.
Baca Juga : Putri Sulung Mulan Jameela Minta Maaf Telah Lahir di Dunia! Gara-gara Pelakor?
Di tahun 2016, ditemukan ada 37 kasus polio liar dan 5 kasus polio yang berasal dari pembuluh darah.
Menurut PolioEratication.com, kasus ini merupakan turunan dari 350.000 kasus liar yang terjadi pada tahun 1988.
Sedangkan pada tahun 2014, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit ini hanya menyebar di beberapa negara seberapa Afganistan, Nigeria, dan Pakistan.
Baca Juga : Pernikahannya Dibumbui Orang Ketiga, Ini Doa Tulus Sarita Abdul Mukti untuk Maia Estianty
Nigeria sendiri di tahun 2015 telah menghentikan penyebaran virus polio liar tersebut, namun kembali terjadi kembali pada tahun 2016.
Dan sekarang, kita mucnul penyakit seperti polio lain yang bisa menyerang anak kecil dan orangtua.
Dari laporan orang-orang, “Sebuah penyakit yang jarang namun mematikan dengan gejala mirip polio yang disebut Acute Flaccid Myelitis telah merenggut lebih banyak anak daripada biasanya sejak 2014, menurut sebuah penyelidikan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, dengan tingkat yang naik selama beberapa minggu terakhir.”
Baca Juga : Tangisnya Pecah, Nagita Slavina Ajukan Syarat Sederhana Ini Sebelum Dinikahi Raffi Ahmad
Mereka juga melaoprkan bahwa ada 362 kasus penyakit yang mempengaruhi sistem saraf pasien, terutama pada sumsum tulang belakang sejak Agustus 2014.
Penyakit tersebut disebut dengan CDC yang jumlahnya pun meningkat.
Di Minnesota, terdapat 6 anak yang telah didiagnosis sejak pertengahan September.
Acute flaccid myelitis is a condition so rare that only one in 1 million Americans will be infected each year. But since mid-September, the Minnesota Public Health Department has seen six cases of AFM in children under 10, sparking concern https://t.co/PG5ycFW8Uq
— The Daily Beast (@thedailybeast) October 8, 2018
Baca Juga : 14 Kali Diputar, Aliando Syarief Juga Lakukan 4 Kali Scene Tabrakkan
Rata-rata pada setiap negara setidaknya terjadi 1 kasus per tahun.
Dari laporan CDC, sebagian besar dari mereka yang terkena penyakit adalah anak-anak di bawah usia 10 tahun dan tidak memiliki penyebab yang jelas di balik penyebarannya sejak tahun 2014.
Menurut Departemen Kesehatan Minnesota, gejala yang timbul termasuk otot yang melemah tiba-tiba pada bagian lengan atau kaki.
Baca Juga : Goyah karena Mantan Kekasih, Raffi Ahmad Minta Batal Nikahi Nagita Slavina 3 Bulan Sebelum Hari H
Terkadang diikuti dengan penyakit pernapasan, melemahnya leher atau kekakuan, kelopak mata atau wajah yang kendur, dan kesulitan menelan juga bicara.
Dalam hal ini, dokter tidak terlalu tahu banyak dan mengatakan tidak terdapat protokol pengobatan khusus untuk saat ini.
Cara terbaik yang bisa dilakukan hanya mencegah dengan menjaga diri agar tetap sehat dan memerhatikan kebersihan tangan kita.(*)
Source | : | Intisari Online |
Penulis | : | Yashinta Mulya Sari |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR