NOVA.id – Ada beragam informasi yang bisa kita dapatkan dengan mudah seputar seks.
Namun, kita perlu berhati-hati karena terkadang informasi tersebut tidak tepat dan hanyalah mitos saja.
Duh, jangan sampai kita justru percaya pada mitos, ya!
Baca Juga : Jangan Salah! Ini Dia Cara Menggoreng Makanan yang Tepat Agar Tetap Sehat
Sahabat NOVA, berikut ini 5 mitos yang sebaiknya kita abaikan saja.
Mitos: Perempuan dengan ras tertentu punya gairah bercinta yang lebih besar
Nafsu atau dorongan seks yang hebat sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain gizi yang baik, pikiran yang sehat, dan pengaruh lingkungan.
Misalnya, seseorang yang sering mengakses sesuatu yang membuatnya terangsang akan meningkatkan dorongan seks lebih cepat dibanding seseorang yang tidak merasa perlu mendapatkan rangsangan-rangsangan seperti itu.
Baca Juga : Jika Wajah Pangeran Harry Mirip dengan Sang Kakek, Seperti Siapa Pangeran William dengan Jenggotnya?
Kalaupun ada ras atau komunitas tertentu yang mempunyai dorongan seks yang tinggi dan kelihatan lebih hebat, pasti karena kebetulan lingkungan mereka sudah terbiasa terstimulus oleh hal-hal yang bersifat erotis, atau karena kebiasaan-kebiasaan yang sering mereka lakukan.
Misalnya olah raga teratur, pola makan seimbang, dan istirahat cukup.
Pengetahuan seks yang baik juga sangat menentukan kehebatan seseorang pada saat melakukan hubungan seks.
Baca Juga : Nonton Film Milly & Mamet, Reza Rahadian Mengaku Menyesal pada Ernest Prakasa
Mitos: Orgasme = G-spot
G-spot adalah titik erotis yang ditemukan oleh Grafenberg pada tahun 80-an, yang kemudian dianggap sebagai area yang memudahkan seorang perempuan mencapai kepuasan seksual (orgasme).
Para ahli menemukan bahwa bagian tersebut ternyata mengandung saraf-saraf yang sangat sensitif, yang apabila terangsang akan membuat kita mengalami kepuasan luar biasa pada saat hubungan seksual.
Padahal, kepuasan seksual kita sangat banyak faktornya, antara lain mood yang baik, posisi yang menyenangkan, dan pemanasan yang cukup, tidak hanya dari area G-spot.
Tapi memang, titik G-spot akan sangat membantu mendapatkan orgasme.
Baca Juga : Berplafon Emas 22 Karat, Yuk Intip Kemegahan Rumah Andre Taulany!
Mitos: Kehamilan ditentukan oleh orgasme kita
Sering menjadi pertanyaan, apakah gara-gara tidak pernah mencapai orgasme setiap berhubungan seks, membuat kita tidak dapat hamil?
Faktanya, kehamilan tidak ditentukan oleh kepuasan seks, melainkan oleh pembuahan sel telur oleh sperma yang terjadi pada saat masa subur.
Baca Juga : Pengasuh Baru Hanya Bertahan 2 Minggu, Gisel Minta Koneng Freelance untuk Gempi
Mereka berpikir bahwa pada saat orgasme terjadi pengeluaran sel telur yang siap dibuahi, padahal tidak demikian kenyatannya.
Orgasme hanya mengeluarkan cairan yang diproduksi oleh kelenjar-kelenjar Bartholini dan tidak mengandung sel telur.
Artinya, tidak ada kaitan atara kehamilan dengan orgasme seorang perempuan.
Baca Juga : Inneke Koesherawati Akui Pakai Bilik Asmara di Lapas dengan Suami
Mitos: Hubungan seks waktu hamil membuat keguguran
Tidak ada larangan untuk melakukan hubungan seks pada waktu hamil.
Aktivitas ini tidak terlalu mengganggu, selama tidak ada kelainan selama hamil dan kita juga menikmati hubungan seks yang dilakukan dengan suami.
Baca Juga : Sidang Cerai Gading-Gisel Ditunda Sampai Awal Tahun, Kenapa?
Yang tidak dianjurkan adalah hubungan seks yang terlalu bersemangat sampai tidak menyadari kalau ibu hamil mulai kesakitan, misalnya karena tekanan yang terlalu berlebihan.
Hal ini sering terjadi pada kehamilan trimester pertama, di mana kondisi kehamilan belum cukup kuat menempel di rahim.
Sangat disarankan melakukan hubungan seks atas keinginan kita dan dilakukan dengan posisi kita di atas, sehingga mudah mengontrol apabila sewaktu-waktu timbul rasa kurang nyaman di perut.
Baca Juga : Sambut Hari Ibu, Kisah Haru Martha Tilaar asal Sumbawa Ini Jadi Bukti Cinta Tulus Seorang Ibu
Mitos: Posisi di atas membuat perempuan cepat orgasme
Data yang diperoleh di lapangan menunjukkan sebagian perempuan setelah menikah jarang atau bahkan tidak pernah mendapatkan kepuasan seksual atau orgasme.
Ada banyak alasannya, misalnya hubungan seks yang terlalu cepat, kurang variatif, atau karena mood kurang baik pada saat itu.
Salah satu kunci kepuasan seks pada perempuan adalah hubungan seks yang menyenangkan dalam posisi yang menguntungkan, di mana memungkinkan kita menentukan arah penetrasi yang tepat.
Ingat, tidak selalu harus dalam posisi di atas atau woman on top.
Posisi apa pun akan tetap mampu menimbulkan orgasme dan bahkan multiple orgasms, asal kita dalam kondisi mood yang baik dan bergairah.
Sahabat NOVA, jangan lagi percaya pada mitos-mitos di atas, ya! (*)
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR