Posisi mayatnya pun harus menghadap ke arah utara, yang mereka yakni jika nenek moyang Minahasa datang dari utara.
Akan tetapi, tradisi penguburan seperti ini pun sudah berhenti sejak zaman Belanda dahulu, karena saat mayat membusuk, baunya pun tersebar luas.
Tak hanya itu, pembusukan mayat itu juga menyebabkan adanya wadah kolera di sekitar Manado, sehingga penguburan pun tak lagi memakai batu, melainkan peti mati.
Baca Juga : Bocorkan Tempat Hiburan Malam Syahrini di Las Vegas, Hotman Paris: Isinya 1/3 Konglomerat Indonesia!
Walau begitu, orang Minahasa zaman dulu percaya jika mayat yang dikuburkan di dalam batu itu bisa mendatangkan rejeki ke keluarga yang ditinggalkan.
Uniknya lagi, batu kuburan itu tak dibuat oleh keluarga atau kerabat mereka loh, tetapi orang yang meninggal itu sendiri.
Unik sekali yah, tradisi suku Minahasa ini Sahabat NOVA? (*)
Source | : | berbagai sumber |
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR