“Pertamanya, aku kasihan aja, ingin membantu dan segala macam. Padahal kalau dipikir-pikir, itu bukan urusan aku untuk membantu dia.
Dia yang harus bisa membantu dirinya sendiri. Dia harus mau berubah. Kalau dia enggak mau, ngapain kitanya repot-repot menyiksa diri.
Akhirnya, aku harus ambil keputusan untuk putusin rantai itu, karena enggak sehat juga buatku. Karena aku juga harus respek sama diriku sendiri,” jelas Nova.
Baca Juga : Tabloid NOVA Terbaru: Lebih Stylish di 2019 dengan Gaya Rambut Kepang
Yup!
Berani—seperti yang dilakukan Nova—adalah kunci utama jika kita mau lepas dari toxic relationship.
Termasuk berani untuk memulai bicara dan bercerita dengan orang yang kita percaya. Teman atau anggota keluarga, misalnya.
Sebab Sahabat NOVA, toxic relationship tak akan lagi membuat dunia serasa milik berdua, melainkan terasa seperti neraka. Yakin ingin bertahan di dalamnya? (*)
Muhamad Yunus/Maria Ermilinda Hayon
Source | : | Tabloid Nova |
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Jeanett Verica |
KOMENTAR