NOVA.id - Tahun 2019 ini, pemilih perempuan lebih banyak ketimbang laki-laki, dan ini kabar baik buat kita.
Sebab, sosok pemimpin tersebut tentunya harus bisa membahas isu-isu yang kita inginkan adanya perubahan.
Sebanyak 192,8 juta pemilih yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2019 lebih dari separuhnya pemilih perempuan.
Baca Juga : Cegah Stunting, Cek Berat Badan Ideal Anak untuk Tumbuh Kembang Optimal yuk!
Tak heran, partai politik akan bersaing untuk memperebutkan suara pemilih perempuan.
Hasil survei terbaru Y-Publica yang dirilis , Senin (14/01), menunjukan sebanyak 30,6 persen responden perempuan menginginkan partai politik melakukan pemberdayaan ekonomi.
Kemudian, ada 25,8 persen responden yang menginginkan Parpol merespons kekerasan terhadap perempuan.
Baca Juga : Cerai dari Gading Marten, Gisel Ungkap Kehidupan Asmaranya Kini
Lalu 18,3 persen responden menginginkan parpol mengangkat partisipasi politik perempuan.
Selanjutnya, 14,5 persen responden menginginkan agar Parpol merespon isu pernikahan usia dini.
Sementara sisanya, 10,8 persen, mengaspirasikan isu yang lain.
Baca Juga : Begini Reaksi Agnez Mo saat Dengar Soimah Nyanyikan Lagu Tak Ada Logika Pakai Bahasa Jawa
“Itu kan isu yang jarang direspon Parpol selama ini. Kecuali PSI yang terlibat advokasi beberapa kasus kekerasan seksual terhadap perempuan,” kata Direktur Y-Publica, Rudi Hartono, di Lentera Menteng, Jakarta.
Hasilnya, 30,7 persen responden menganggap partai yang punya program partai yang berpihak pada perempuan sebagai partai pro-perempuan.
Sementara 18,5 persen responden melihat kehadiran sosok perempuan sebagai Ketua Umum partai bentuk partai peduli perempuan.
Baca Juga : Dulu Tukang Cuci, Inul Kini Bangun Istana dengan Dapur Berlapis Emas!
Kemudian 17,2 persen responden melihat partai yang aktif melakukan advokasi isu-isu perempuan.
Kemudian lagi, sebanyak 15,4 persen responden mengidentikasi partai dengan kepengurusan yang banyak diisi perempuan sebagai contoh partai pro-perempuan.
Sedangkan 7,9 persen responden melihat kehadiran Ormas Perempuan sebagai sayap partai.
Baca Juga : Jokowi Pilih Hadiah Mahal untuk Iriana, Tapi Rasanya di Luar Perkiraan Bahkan Tak Dihabiskan!
“Di tengah masyarakat dan sistim politik yang masih patriarkal, perempuan menjadi Ketua Umum Partai itu sangat luar biasa,” terang Rudi.
Survei Y-Publica juga menunjukkan persepsi publik terhadap partai-partai yang peduli perempuan.
Di posisi teratas ada PDIP dengan 26,2 persen, disusul Gerindra 16,2 persen, Golkar 8,5 persen, Demokrat 4,5 persen, dan PSI 4,0 persen.
Baca Juga : Tak Sengaja Bertemu Istri Elvis Presley, Maia Estianty Bergegas Ajukan Permintaan
"Yang menarik, PSI masuk 5 besar partai yang dianggap peduli perempuan. Ini tidak lepas dari isu kampanye mereka yang peduli perempuan, Ketua Umumnya perempuan, dan kepengurusan partainya banyak diisi perempuan,” ungkap Rudi.
Diketahui, Survei Y Publica dilakukan pada 26 Desember 2018 hingga 8 Januari 2019, dengan mewawancarai 1200 responden yang dipilih menggunakan metode multistage random sampling (acak bertingkat).
Maka dari itu kita jangan golput! (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Gambaran Bagi Partai Politik Jika Ingin Merebut Suara Perempuan dalam Pemilu 2019
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR