3. Pembersih yang benar.
Tak masalah jika memakai pembersih wanita tapi bukan yang antiseptik atau herbal.
“Kondisi vagina itu tidak boleh dalam keadaan steril atau bebas kuman. Dalam kondisi normal vagina memiliki kuman baik untuk menjaga keseimbangan pH.” Pungkasnya.
Vagina memiliki pH normal 3,5-4,5 yang sifatnya lebih ke asam.
“Asam karena ada flora normal yang namanya lactobacillus yang mengeluarkan asam laktat. Kalau lactobasillus dibunuh oleh antiseptik, maka tidak menghasilkan asam laktat dan bergeser ke arah basa. Dalam kondisi basa, akan gampang kuman-kuman yang lain muncul.” Jelasnya.
Kita pun perlu memerhatikan pH air yang kita gunakan.
pH air sendiri sangat tergantung di mana tempat tinggalnya.
Baca Juga : Penyanyi Cantik Ini Nekat Menato Pipinya dengan Wajah Harry Styles, Ini Alasannya!
4. Harus kering.
Setiap kali habis buang air kecil harus dibasuh dan dilap kering jangan dibiarkan lembap.
“Membasuhnya dari depan ke belakang agar kuman yang di anus tidak terbawa ke vagina. Jika sampai terbawa akan menyebabkan penyakit keputihan.” Jelasnya.
Baca Juga : Rumor GBK di Booking untuk Konser BTS Selama Sepekan, Ternyata Ini Faktanya!
Jika kita terpaksa buang air kecil di tempat umum atau mal, gunakan toilet paper.
“Kalau tidak ada toilet paper, tak masalah duduk di toilet. Setelah itu basuh dengan air dan pembersih cairan yang berupa susu. Atau ada juga yang bentuknya berupa jelly.” Tutupnya.
Kuman yang masuk bisa dimusnahkan dengan pembersih tadi.
Simpel, kan, merawat vagina kita? (*)
Noverita K. Waldan
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Source | : | Tabloid Nova |
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Jeanett Verica |
KOMENTAR