NOVA.id - Zaman sekarang, ada berbagai cara yang canggih untuk melakukan perawatan vagina.
Namun demikian, merawat vagina di rumah rupanya jauh lebih menyenangkan dan menguntungkan, lho!
Selain untuk menjaga kesehatan organ intim kita, dengan merawat vagina di rumah, kita jadi tidak perlu lagi deh pergi ke klinik untuk melakukan perawatan instan yang mahal harganya.
Baca Juga : Waduh, Farhat Abbas Dilaporkan karena Dugaan Penipuan Rp10 Miliar!
Tak hanya itu, pasangan juga dijamin lebih betah dan bahagia diajak bercinta.
Karenanya, Dr. Rizky Rahmadhany, SpOG, Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi Brawijaya Women & Children Hospital mau berbagi tips perawatan vagina di rumah untuk Sahabat NOVA.
Berikut ulasannya!
Baca Juga : Ahmad Dhani Dipenjara, Dul Jaelani Ungkap Keinginannya pada Maia Estianty: Saya Harap Bunda Mengunjungi Ayah
1. Rajin mengganti pakaian dalam.
Ganti pakaian dalam, sebanyak minimal sehari 3 kali.
Hal ini tentu saja tergantung pada aktivitas yang dilakukan.
Jika senang olahraga, sering naik motor, lembap, dan keringatan dianjurkan lebih dari 3 kali.
“Berbeda jika kegiatannya banyak di rumah, minimal 3 kali sehari ganti.” Jelasnya.
Baca Juga : EKSKLUSIF NOVA: Bukan Sekadar Olahraga, 1 Hal Ini Jadi Rahasia Ira Koesno Tetap Awet Muda di Usia 50 Tahun
2. Jangan gunakan pantyliner.
Daripada menggunakan pantyliner lebih baik rajin mengganti pakaian dalam.
Sesekali tak masalah memakainya tapi jangan dijadikan pemakaian rutin.
Baca Juga : Tahu Temannya Meninggal Dibunuh, Putri Diana Ungkap Ketakutannya: Apa Mereka Akan Melakukan Itu Padaku?
3. Pembersih yang benar.
Tak masalah jika memakai pembersih wanita tapi bukan yang antiseptik atau herbal.
“Kondisi vagina itu tidak boleh dalam keadaan steril atau bebas kuman. Dalam kondisi normal vagina memiliki kuman baik untuk menjaga keseimbangan pH.” Pungkasnya.
Vagina memiliki pH normal 3,5-4,5 yang sifatnya lebih ke asam.
“Asam karena ada flora normal yang namanya lactobacillus yang mengeluarkan asam laktat. Kalau lactobasillus dibunuh oleh antiseptik, maka tidak menghasilkan asam laktat dan bergeser ke arah basa. Dalam kondisi basa, akan gampang kuman-kuman yang lain muncul.” Jelasnya.
Kita pun perlu memerhatikan pH air yang kita gunakan.
pH air sendiri sangat tergantung di mana tempat tinggalnya.
Baca Juga : Penyanyi Cantik Ini Nekat Menato Pipinya dengan Wajah Harry Styles, Ini Alasannya!
4. Harus kering.
Setiap kali habis buang air kecil harus dibasuh dan dilap kering jangan dibiarkan lembap.
“Membasuhnya dari depan ke belakang agar kuman yang di anus tidak terbawa ke vagina. Jika sampai terbawa akan menyebabkan penyakit keputihan.” Jelasnya.
Baca Juga : Rumor GBK di Booking untuk Konser BTS Selama Sepekan, Ternyata Ini Faktanya!
Jika kita terpaksa buang air kecil di tempat umum atau mal, gunakan toilet paper.
“Kalau tidak ada toilet paper, tak masalah duduk di toilet. Setelah itu basuh dengan air dan pembersih cairan yang berupa susu. Atau ada juga yang bentuknya berupa jelly.” Tutupnya.
Kuman yang masuk bisa dimusnahkan dengan pembersih tadi.
Simpel, kan, merawat vagina kita? (*)
Noverita K. Waldan
Source | : | Tabloid Nova |
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Jeanett Verica |
KOMENTAR