NOVA.id - Pasien kanker tak hanya membutuhkan pengobatan saja, tetapi mereka juga butuh diperhatikan dari segi psikologis.
Saat ini, masih banyak rumah sakit yang belum memahami kebutuhan psikologis tersebut.
Misalnya saja, pasien kanker dengan rentan usia di bawah umur masih digabung dengan usia 18 tahun.
Padahal, kondisi psikologis remaja di atas usia 11 tahun begitu kompleks, yang juga bisa memengaruhi kesembuhan pada pasien kanker tersebut.
Hal ini senada dengan penjelasan dr Haridini Intan S Majdi, Sp.A- Onk., dari Rumah Sakit Kanker Dharmais
Meskipun tidak ada perbedaan dalam hal tata laksana pengobatan termasuk kemoterapi, tetap saja pasien usia remaja membutuhkan privasi yang berbeda dengan anak-anak.
Baca Juga : Rambut Rusak Bikin Jengkel? Yuk Obati dengan Masker Alami dari Buah Avokad
“Usia remaja itu lebih komplek kebutuhannya. Tim medis pun sudah dapat langsung berkomunikasi tentang penyakit atau pengobatan yang akan dilakukan tanpa melalui orang tuanya,” ujar dr Haridini.
Tak hanya itu, para remaja juga sudah bisa mencari informasi sendiri melalui gawai, yang kemudian akan dibahas oleh dokter.
Adanya kebutuhan yang berbeda dari pasien anak rentang usia 0-18 tahun, dijawab Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI).
Baca Juga : Mantan Luna Maya Nikahi Syahrini, Ini Batas Waktu Normal untuk Lupakan Mantan!
Yayasan tersebut menginisiasi Ruang Rawat Inap khusus usia remaja di atas 11 tahun RS Kanker Dharmais Jakarta.
Pengadaan ruangan ini didukung secara pendanaan oleh Prudential Indonesia.
Pendiri sekaligus Ketua Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI), Rahmi Adi Putra Tahir, menjelaskan ruang rawat inap remaja ini merupakan pengembangan dari ruang rawat anak di rumah sakit yang sama.
Baca Juga : Perempuan Ini Rela Tubuhnya Jadi Alat Peraga Sains dan Dipotong Menjadi 27 Ribu Bagian
Lebih lanjut mengenai ruang rawat inap remaja ini dilengkapi dengan ruang untuk bersosialisasi dilengkapi fasilitas internet dan pendampingan psikolog.
“Selain itu ruang rawat inap remaja ini juga akan didesain unik khas remaja, untuk memberikan motivasi bagi penyembuhan mereka sehingga mereka merasa nyaman,” ujar Rahmi lagi.
Baca Juga : Perempuan Ini Rela Tubuhnya Jadi Alat Peraga Sains dan Dipotong Menjadi 27 Ribu Bagian
Salut! (*)
Source | : | Siaran Pers |
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Winggi |
KOMENTAR