"Kalau kita bicara soal sosial seperti kekerasan, saya adalah salah satu yang beranggapan bahwa saya percaya kalau misalkan isu sosial ekonominya itu diselesaikan dan dituntaskan itu akan mencegah terjadinya banyak kekerasan," ungkap Sara saat ditemui di Kedutaan Besar Belanda, Rabu (06/03).
"Karena banyak KDRT yang terjadi itu karena banyak, mohon maaf, laki- lakinya yang pengangguran," sambungnya.
Kebanyakan yang terjadi, rasa frustasi suami karena merasa sulit membangun ekonomi stabil lantas memicu amarah, hingga menjadikan kekerasan pada istrinya sebagai pelampiasan.
Baca Juga : Adu Gaya 2 Menantu Bambang Trihatmodjo saat Pakai Kebaya, Siapa Lebih Kece?
"Akhirnya dia pelampiasannya terhadap istri dan anak-anak. Itu saya tidak menyatakan satu-satunya, tetapi itu adalah salah satu faktor yang utama yang berhubungan dengan perempuan," kata Sara.
Yang umum terjadi, perempuan pun akhirnya mengambil alih kemudi ekonomi dalam rumah tangga.
Sehingga Sara menuturkan, suaminya pasti mendapatkan tekanan ganda dan berakhir dengan menyiksa.
Baca Juga : Demi Tampilan Putri Charlotte agar Kekinian, Pangeran William Rela Belajar Menata Rambut dari Youtube
Penulis | : | Siti Sarah Nurhayati |
Editor | : | Jeanett Verica |
KOMENTAR