NOVA.id - Untuk mendapatkan tubuh yang sehat dan bugar dianjurkan untuk berolahraga.
Ada beragam jenis olahraga yang bisa dilakukan.
Salah satunya olahraga dengan intensitas tinggi atau yang dikenal dengan HIIT.
Baca Juga : Kehadiran MRT Diharapkan Bisa Menggeser Posisi Jakarta Sebagai Kota Terpadat Lalu Lintas di Dunia
Namun untuk melakukan olahraga berat ini, masih banyak orang yang belum mengetahui berapa banyak olahraga ini perlu dilakukan.
Melansir womenshealthmag, dikatakan Adam Rosante selaku trainer pribadi dan penulis The 30-Second Body, latihan apa pun dan di mana pun dalam periode rutin meski tidak intens bisa menjadi metode fantastis untuk membakar lemak, memperkuat otot, meningkatkan metabolisme istirahat, dan juga memperbaiki keseluruhan pengkondisian dalam waktu yang lebih lama dari pada latihan steady state.
Baca Juga : 4 Fakta Dokter Tampan yang Didoakan Berjodoh dengan Ayu Ting Ting, Saingan Berat Ivan Gunawan?
Waktu melakukan olahraga berat semua tergantung pada tujuan atau kebutuhan.
Rosante merekomendasikan tiga hingga empat hari dalam seminggu, dengan dijeda waktu satu hingga dua hari untuk istirahat.
"Bergantung pada jenis HIIT yang Anda lakukan, satu atau dua hari cukup sering sehingga sistem energi tubuh Anda pulih dan disesuaikan dengan stimulus pelatihan, memungkinkan Anda menyerang sesi berikutnya, sulit," jelasnya.
Baca Juga : Resmi Beroperasi, Tarif MRT Jakarta Sudah Disesuaikan dengan Kantong Masyarakat! Segini Harganya
Jika kita ingin membakar lemak pada tubuh, tiga hari latihan intens dalam seminggu, hasilnya akan terlihat.
Hal ini diungkapkan oleh sebuah studi yang dilakukan University of Western Ontario.
Lalu bagaimana cara memulainya bagi pemula?
Baca Juga : Tinggalkan Dunia Hiburan, Bella Saphira Curhat Soal Tugasnya Sebagai Istri Jenderal
Rosante mengatakan cara bagus untuk pemula untuk menggabungkan HIIT yakni dengan memilih beberapa olahraga yang kita bisa lakukan.
Seperti lari, bersepeda, dan berenang.
"Tingkat intensitas latihan dilakukan secara bergantian, kerja keras selama 30 detik, di mana Anda bekerja dengan kapasitas maksimal Anda, kemudian mundur ke kecepatan sedang atau bahkan beristirahat selama 30 detik, "kata Rosante.
Baca Juga : Dikabarkan akan Cerai dan Hapus Foto Suami, Evi Masamba Buka Suara
"Alternatif antara 30 detik waktu kerja atau 30 detik istirahat combo selama 15 sampai 35 menit." lanjutnya.
Namun ia menyarankan jika kita tidak terbiasa, cobalah latihan ringan dan jangan langsung masuk untuk terlalu keras.
"Fokus pada belajar latihan dengan bentuk bagus dengan tempo yang moderat dulu, lalu tambahkan intensitasnya." jelasnya.
Baca Juga : Baru Pulang Liburan, Aurel dan Azriel Langsung Datang ke Rumah KD untuk Beri Kejutan Ulang Tahun
Apa pun latihannya kita harus bisa menyesuaikan dengan kondisi tubuh.
"Jika merasa ingin terus berjalan melakukan latihan intens ini bisa dilakukan namun jangan memaksakan diri.
Sisi positifnya adalah jika Anda hanya melakukan sprint 30 detik versus 30 menit berturut-turut di treadmill misalnya, intensitas tinggi 30 detik jauh lebih mudah dipertahankan daripada 30 menit-bahkan jika Anda melakukannya berulang-ulang," jelas Rosante. (*)
KOMENTAR