Jika ternyata berita itu bohong, penyedia informasi akan menandakan berita itu sebagai hoax.
Tujuannya agar pembaca lain tak mudah percaya dengan informasi tersebut.
Semakin banyak penyedia informasi yang menyediakan fitur penangkal berita palsu, serta semakin cerdasnya kita mengenali hoax, maka konten yang merugikan itu dipastikan tak dapat tempat lagi.
Baca Juga : Dikabarkan Dekat dengan Gading Marten, Ini Rahasia Awet Muda Sophia Latjuba yang Sering Bikin Iri Netizen
Kita jadi tak terjebak dengan berita palsu.
Makanya, biasakan kita membaca berita dari media terpercaya dengan informasi yang akurat, ya! (*)
Penulis | : | Muhamad Yunus |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR