2. Insomnia
Penelitian menunjukkan, semakin parah insomnia yang diderita seseorang, makin berat juga tinitus yang diderita.
Memulihkan insomnia menjadi solusi untuk mengurangi suara-suara tersebut.
Baca Juga: Kisah Anggota Polri Pasca Demo 22 Mei, dari Cucu Menangis hingga Tak Ganti Seragam Berhari-hari
3. Cedera kepala atau leher
Seseorang yang terluka di kepala atau leher dapat mendengar suara berdering setelahnya.
"Tinitus adalah gejala yang paling sering terjadi karena trauma kepala atau leher," tulis para peneliti dalam jurnal The Laryngoscope.
Baca Juga: Dikabarkan Pacari Anak Tiri Jennifer Dunn, Bastian: Malu Gua
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nuzulia Rega |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR