NOVA.id - Derita kanker nasofaring dan kanker kelenjar getah bening, Ustaz Arifin Ilham akhirnya harus mengembuskan napas terakhirnya pada Rabu, (22/05) di Penang, Malaysia.
Jadi penyakit yang menggerogoti kesehatan mendiang Ustaz Arifin Ilham, siapa sangka kanker nasofaring ditandai dengan gejala awal yakni telinga yang berdenging dan gangguan pendengaran pada satu sisi.
Tak hanya kanker nasofaring, telinga berdengin atau tinitus juga menjadi gejala awal 10 penyakit berbahaya berikut ini.
Baca Juga: Ini Persiapan Wajib Buat Ibu-Ibu yang Sering Antar Jemput Anak Sekolah Naik Motor
1. Tumor otak
Neuroma akustik adalah tumor otak jinak yang menyerang saraf yang memengaruhi pendengaran dan keseimbangan.
"Tinitus sering jadi gejala awal dari neuroma akustik," kata Judy Vitucci, dari Acoustic Neuroma Association (ANA).
Pada 2012, ANA mendapati 74 persen pasien yang disurvei mengalami tinitus. Neuroma akustik berkembang dengan lambat.
Namun, bila tidak ditangani, ia akan terus memengaruhi fungsi saraf dan menyebabkan kematian.
Bila kita mengalami tinitus, waspadalah terhadap indikasi tumor kecil. Konsultasikan ke dokter THT untuk pemeriksaan mendalam.
Baca Juga: Nyaman dan Aman Naik Motor, Jangan Lupa Pastikan 3 Hal Ini
2. Insomnia
Penelitian menunjukkan, semakin parah insomnia yang diderita seseorang, makin berat juga tinitus yang diderita.
Memulihkan insomnia menjadi solusi untuk mengurangi suara-suara tersebut.
Baca Juga: Kisah Anggota Polri Pasca Demo 22 Mei, dari Cucu Menangis hingga Tak Ganti Seragam Berhari-hari
3. Cedera kepala atau leher
Seseorang yang terluka di kepala atau leher dapat mendengar suara berdering setelahnya.
"Tinitus adalah gejala yang paling sering terjadi karena trauma kepala atau leher," tulis para peneliti dalam jurnal The Laryngoscope.
Baca Juga: Dikabarkan Pacari Anak Tiri Jennifer Dunn, Bastian: Malu Gua
4. Multiple sclerosis
Multiple sclerosis adalah kondisi di mana mielin, selubung pelindung serat saraf otak dan sumsum tulang belakang, rusak.
Ketiadaan mielin menyulitkan penyampaian pesan dari saraf ke seluruh tubuh. Kondisi ini juga terkadang menyebabkan tinitus.
Baca Juga: Tumbuh di Keluarga Broken Home, Dul Jaelani Mengaku Punya 3 Ayah
5. Vertigo dan meniere
Tinitus adalah gejala umum dari penyakit meniere, bagian telinga dalam yang menyebabkan sejumlah serangan vertigo, tuli sementara, dan tekanan pada telinga.
Episode ini bisa datang berjam-jam, bahkan menyebabkan tuli permanen. Biasanya, penyakit meniere hanya diderita sebelah telinga.
Baca Juga: Iis Dahlia Tak Malu Akui Punya Cicilan Rumah Selama 5 Tahun, Harganya Dikabarkan Rp17 Miliar!
6. Displasia fibromuskular
Displasia fibromuskular (FMD) adalah kondisi vaskuler yang menyebabkan satu atau lebih pembuluh tumbuh tidak normal.
FMD membuat pembuluh bisa membesar atau mengecil. Implikasinya adalah tekanan darah menjadi tinggi, gagal ginjal, atau stroke.
Jika FMD terjadi pada arteri vertebral atau karotid, biasanya akan dialami telinga berdenging.
Baca Juga: Sulit Dipercaya, Ini Kejiwaan Orang Saat Bergosip, Apa Kata Ahli?
7. Diabetes
Suara dengingan di telinga juga terkait dengan peningkatan kadar gula darah pada penyandang diabetes.
Baca Juga: Tampil Sepanggung, Luna Maya dan Syahrini Justru Tunjukkan Sikap Berbeda
8. Gangguan pendengaran karena suara bising
Sering terpapar suara yang keras seperti sirene, musik, atau petasan dapat menyebabkan tuli permanen atau tinitus pada sebelah atau kedua telinga.
"Kehilangan pendengaran karena suara atau noise-induced hearing loss (NIHL) dapat disebabkan karena trauma akustik satu kali akibat ledakan tiba-tiba, suara tembakan, atau petasan.
Bagaimanapun, NIHL dapat semakin parah bila mendengar suara keras terus-menerus," catat British Medical Journal.
Baca Juga: Terlihat Lebih Berisi, Zaskia Sungkar Akui Berat Badannya Naik, Hamil?
9. Gangguan sendi rahang
Gangguan sendi rahang atau temporomandibular disorder (TMD) merujuk pada rasa sakit atau disfungsi pada sendi rahang dan jaringan di sekitarnya.
Gejalanya adalah sulit menggerakkan rahang, sulit berbicara, makan, membuat ekspresi wajah, bahkan bernapas.
Gangguan ini juga akan membuat penderitanya dua kali lebih berisiko gangguan saraf, termasuk tinitus.
Baca Juga: Tak Terekspos, Pesona Ibunda Selvi Ananda Tertangkap Kamera saat Gendong Jan Ethes
10. Penyakit lyme
Penyakit lyme disebabkan oleh infeksi gigitan kutu, dan membuat rasa tidak nyaman pada telinga.
"Meskipun jarang, penderita penyakit lyme dapat mengalami tinitus, termasuk kehilangan pendengaran atau masalah pada vestibular," menurut Benjamin Asher, MD, anggota Yayasan Internasional Penyakit Lyme dan Sejenisnya. (*)
Artikel ini pernah tayang di laman Kompas.com dengan judul Suara Berdenging di Telinga Bisa Jadi Gejala Penyakit
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nuzulia Rega |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR