Karena vitamin larut lemak lah yang lebih sering menimbulkan efek hipervitaminosis, seperti vitamin A, D, E, dan K.
Sementara vitamin larut air seperti vitamin B dan C yang tidak terlalu lama tersimpan dalam tubuh, dianggap tidak.
Tapi, tak berarti kita bisa seenak-enaknya mengonsumsi vitamin B dan C.
Baca Juga: Sebelum Melakukan Percobaan Bunuh Diri Goo Hara Sempat Curhat Dapat Komentar Jahat
Karena jika berlebihan dapat memberikan efek buruk bagi tubuh.
Sebut saja, vitamin C yang melebihi dosis 2.000 miligram per hari, bagi sebagian orang malah bisa mengakibatkan diare, mual, sakit kepala, insomnia.
Hingga efek yang paling parah, pembentukan batu ginjal.
Baca Juga: Unik dan Kekinian, Yuk Bikin Kue Nastar Hong Kong untuk Sajian Tamu di Lebaran 2019
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR