NOVA.id - Meskipun di hari biasa juga ada opor ayam, ketupat, semur daging, gulai, sampai sambal ati, itu semua terasa istimewa di hari raya.
Mengapa bisa seperti itu?
Tentu karena kita menyantapnya bersama keluarga tercinta.
Di tengah suasana hangat dan akrab, diiringi tawa canda dan berbagi cerita dengan sanak keluarga dari kampung.
Tanpa sadar, porsi makan bertambah.
Belum lagi tangan mencomot nastar, sementara mulut masih mengunyah kastengel atau kacang bawang.
Baca Juga: Dikabarkan Lolos Jadi Anggota DPR RI, Olla Ramlan Justru Bingung
Ditutup dengan sirup warna-warni dingin.
Lezat? Tentu. Tapi, apakah menyehatkan?
Baca Juga: 3 Tahun Bercerai, Denada Bagikan Momen Kompak Bersama Jerry Aurum
Yup, jika kita tahu takaran yang pas untuk tubuh kita.
Karena kadar lemak, karbo, gula, dan gizi yang terkandung di setiap makanan dan minuman itu kan tidak sama efeknya pada setiap orang.
Biar kita tak ragu bersantap nikmat di hari raya, luangkan sejenak menyimak panduan ini!
Baca Juga: Dikabarkan Pindah Keyakinan, Bunga Zainal Justru Tampil Glamor di Acara Buka Puasa
Baca Juga: Camilan Nikmat Rendah Lemak Buat Kamu Si Emotional Eater
Terlalu banyak mengonsumsi hidangan Lebaran tanpa aturan dikatakan bisa meningkatkan risiko penyakit yang akan menyerang tubuh.
Apa saja?
“Peningkatan kolesterol, gula darah, tensi darah, hingga kegemukan. Hal ini jika berlangsung secara terus-menerus dapat membahayakan karena dapat menyebabkan terkena penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan juga penyakit jantung,” ujar dr. Raissa E. Djuanda, M.Gizi, Sp.GK.r dr. Raissa.
Baca Juga: Buka Puasa Bersama hingga Bakti Sosial, EF Berbagi Kebahagian di Panti Asuhan dan Panti Jompo
Nah, dr. Raissa menyarankan untuk tidak lupa juga mengonsumsi buah dan sayur.
“Saat Lebaran, sajikan juga makanan yang tinggi serat seperti sayur dan buah. Karena serat dapat membantu menurunkan kolesterol dan mengontrol gula darah.
"Bisa melancarkan pencernaan juga sehingga mencegah peningkatan berat badan setelah Lebaran,” saran dr. Raissa E. Djuanda, M.Gizi, Sp.GK.
Nah, dalam hal ini, sayur dan buah dengan kalori yang sangat sedikit justru sangat dianjurkan.
Baca Juga: Gara-Gara Foto Ini, Nagita Slavina Dikaitkan dengan Al Ghazali oleh Netizen! Kenapa?
Buah-buahan seperti apa?
Misalnya, mentimun, tomat, biji-bijian, lemon, stroberi, kiwi, apel, dan pepaya.
“Sebaiknya sebelum makan utama, santap dulu sayur dan buah ini. Serta minum air putih terlebih dahulu, agar makan utamanya nanti tidak berlebihan,” saran dr. Raissa.
Selain itu, dr. Raissa juga menyarankan agar tidak memakan makanan ini terlalu banyak lebih dari dua hari.
Kenapa?
“Makan bebas sebaiknya maksimum dua hari saja, lalu setelahnya, kembali lagi ke pola hidup sehat, teratur, dengan makan makanan bergizi seimbang.
"Dampaknya pada tubuh kita adalah meningkatkan kadar lemak jenuh dan trans pada tubuh.
Baca Juga: Selalu Terlihat Mesra, Maia Estianty Justru Sebut Sikap Irwan Mussry Kini Berubah
Nah, lemak jenuh ini nantinya bisa membuat kadar kolesterol darah naik, maka menyantapnya secara terus-menerus lebih dari dua hari bisa berbahaya,” saran dr. Raissa E. Djuanda, M.Gizi, Sp.GK.(*)
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR